Tim BKSDA Berhasil Pasang GPS Collar pada Gajah Liar di Aceh Barat

Share

NUKILAN.id | Meulaboh – Tim Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, bersama tim gabungan dari WRU BPBD Aceh Barat, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Syiah Kuala (USK), serta Balai DRH PKSL Aceh, berhasil memasang GPS Collar pada seekor gajah liar betina di Desa Babah Meulaboh, Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat, Selasa (15/10/2024).

Plt Kepala BPBD Aceh Barat, Teuku Ronald Nehdiansyah, mengatakan bahwa pemasangan alat pelacak ini dilakukan untuk memantau pergerakan gajah liar agar tidak mengganggu pemukiman warga.

“Dengan adanya GPS Collar, pergerakan gajah dapat terpantau secara real-time sehingga kita bisa mencegahnya masuk ke wilayah permukiman,” jelas Ronald kepada wartawan di Meulaboh.

GPS Collar merupakan teknologi modern yang digunakan untuk melacak satwa liar, dilengkapi dengan penerima GPS internal yang memantau posisi hewan secara langsung. Langkah ini dinilai sangat penting untuk mengatasi konflik antara manusia dan satwa, khususnya di kawasan yang sering mengalami gangguan dari gajah liar.

Proses Pemasangan

Sebelum pemasangan dilakukan, tim pengintai berhasil menemukan rombongan gajah di sekitar Gunung Manyang, Kecamatan Pante Ceureumen. Setelah melaporkan temuan tersebut, tim khusus penembak bius segera turun tangan.

“Gajah betina dewasa dengan berat sekitar 1.495 kilogram berhasil dilumpuhkan menggunakan obat bius,” kata Ronald.

Setelah gajah tertidur, tim langsung memasang GPS Collar pada hewan tersebut. Gajah yang diperkirakan berusia sekitar 20 tahun ini kini terus dipantau untuk melihat respons terhadap alat pelacak tersebut.

Patroli dan Monitoring

Tim gabungan yang terlibat dalam operasi ini akan berada di lokasi selama dua hari untuk memastikan alat pelacak berfungsi dengan baik.

“Kami masih di lokasi hingga 16 Oktober 2024 untuk memastikan GPS terpasang sesuai prosedur, sekaligus melakukan patroli di wilayah sekitar Gampong Lawet, Lango, dan Canggai,” ujar Ronald.

Patroli ini juga bertujuan untuk memantau pergerakan kawanan gajah lainnya yang mungkin berada di sekitar wilayah tersebut.

Dengan adanya pemantauan yang lebih intensif melalui GPS Collar ini, diharapkan interaksi antara gajah liar dan penduduk dapat diminimalkan.

“Kami akan terus memonitor perkembangan dan memastikan pergerakan gajah berada dalam zona aman,” tutup Ronald.

Upaya ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam mengatasi konflik satwa liar di Aceh Barat dan sekitarnya.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News