NUKILAN.id | Takengon – Kementerian Sosial (Kemensos) menyalurkan bantuan senilai Rp592 juta untuk warga yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor di Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh. Bantuan tersebut meliputi tenda serbaguna, tenda keluarga portable, selimut, kasur, dan sejumlah paket kebutuhan dasar lainnya. Bantuan tiba di lokasi pada Senin (14/10/2024).
Petugas Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos, Agus Setyo Wibowo, menyatakan bahwa bantuan dikirim dari gudang Sentra Insyaf Medan dan kini ditempatkan di kantor Dinas Sosial Aceh Tengah.
“Logistik dari Medan baru tiba di lokasi, dan masyarakat sudah mulai membersihkan rumah-rumah mereka,” kata Agus.
Bantuan yang disalurkan Kemensos terdiri dari 163 paket makanan anak, 230 paket makanan siap saji, 100 paket sandang pangan, serta kebutuhan lainnya seperti family kit dan kidware. Tenda gulung, selimut, dan kasur juga menjadi bagian dari bantuan untuk memfasilitasi warga yang mengungsi.
Bencana yang terjadi di Aceh Tengah dipicu oleh hujan deras sejak Senin (7/10/2024) hingga Rabu (9/10/2024), menyebabkan banjir bandang dan longsor di empat desa. Bencana ini mengakibatkan kerusakan pada lebih dari seratus unit rumah, dengan enam rumah hancur akibat banjir dan enam rumah lainnya rusak berat karena longsor.
Tragisnya, bencana ini merenggut nyawa empat orang dari satu keluarga di Desa Amung Ara, Kecamatan Celala.
Pemerintah setempat dan tim dari Kemensos bergerak cepat menangani dampak bencana. Selain koordinasi dengan pihak daerah, tim Tagana juga turut membantu evakuasi serta distribusi bantuan kepada warga terdampak. Agus menambahkan bahwa warga yang rumahnya rusak berat saat ini memilih mengungsi ke rumah kerabat mereka.
Penjabat Bupati Aceh Tengah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berpotensi menyebabkan bencana. Pemerintah daerah juga telah menyalurkan bantuan berupa 20 paket sandang dewasa dan 32 paket sandang anak-anak sebagai bentuk dukungan tambahan.
Saat ini, masyarakat yang terdampak mulai melakukan aktivitas sehari-hari, meskipun masih dibayangi ancaman bencana susulan. Koordinasi terus dilakukan antara pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan penanganan bencana berjalan dengan baik.
Editor: Akil