NUKILAN.id | Banda Aceh – Hujan deras yang mengguyur wilayah Aceh Tenggara menyebabkan banjir melanda 13 desa di lima kecamatan. Banjir tersebut terjadi sejak Rabu (9/10/2024), akibat tingginya intensitas hujan yang mengakibatkan debit air beberapa sungai, seperti Sungai Lawe Kinga, Lawe Alas, dan Lawe Mamas, meningkat pesat.
Zainal Abidin, Kepala Bidang Pencegahan BPBD Aceh Tenggara, mengatakan bahwa beberapa tanggul sungai jebol akibat derasnya air, yang kemudian meluas ke permukiman warga serta merusak lahan pertanian dan sejumlah fasilitas umum.
“Luapan air ini juga berdampak pada lahan pertanian masyarakat dan fasilitas umum. Tanggul di beberapa desa jebol, seperti di Desa Lawe Hijo dan Desa Buah Pala,” ujar Zainal, Kamis (10/10/2024).
Menurut data sementara dari BPBD, desa-desa yang terdampak banjir antara lain berada di Kecamatan Bambel, yaitu Desa Ampera, Lawe Hijo, Lawe Hijo Metuah, Kuning I, dan Pedesi. Selain itu, Kecamatan Lawe Sumur, Ketambe, Darul Hasanah, dan Babul Rahmah juga terdampak banjir dengan masing-masing beberapa desa mengalami kerusakan.
Zainal menambahkan, meski banjir telah merusak banyak infrastruktur dan lahan, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. Pihaknya masih terus mendata jumlah warga terdampak dan memperkirakan total kerugian akibat bencana tersebut.
“Tim Reaksi Cepat (TRC) sudah diterjunkan ke lokasi. Selain mendata, kami juga telah mengerahkan satu unit ekskavator untuk memperbaiki tanggul yang jebol di Sungai Lawe Kinga,” jelasnya.
Saat ini, air banjir di sejumlah desa mulai surut, dan warga secara bertahap membersihkan lumpur yang masuk ke dalam rumah mereka. Namun, dengan cuaca yang masih ekstrem, warga tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya banjir susulan.
“Meski air mulai surut, warga masih khawatir banjir akan kembali terjadi jika hujan deras terus turun,” tutup Zainal.
Editor: Akil