NUKILAN.id | Lhoksukon – Tanggul irigasi di Desa Krueng Seupeng, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara, yang baru dibangun pada 2023 dengan anggaran Rp 2 miliar, kini mengalami kerusakan serius. Tanggul yang seharusnya menjadi benteng pelindung desa dari ancaman banjir ini, amblas sepanjang 44 meter, memicu kekhawatiran warga.
Penjabat Kepala Desa Krueng Seupeng, Mahmuddin, menyampaikan bahwa amblesnya tanggul ini tidak hanya mengancam saluran irigasi, tetapi juga berdampak pada badan jalan utama desa yang kini ikut ambles.
“Badan jalan desa yang merupakan akses utama warga juga terkena dampaknya,” ujar Mahmuddin, Kamis (26/9/2024).
Menurutnya, tanda-tanda kerusakan mulai terlihat sejak 21 September 2024, ketika beton penahan tanggul mulai ambles secara perlahan. Hingga kini, retakan terus meluas, memperparah kondisi tanggul dan jalan di sekitarnya.
“Kami sudah melaporkan kejadian ini kepada pihak kecamatan agar segera ditindaklanjuti. Jika kerusakan dibiarkan, jalan desa bisa putus total, terlebih saat musim hujan tiba dan banjir melanda,” imbuh Mahmuddin.
Ia juga meminta Penjabat Bupati Aceh Utara, Mahyuzar, segera mengambil tindakan untuk memperbaiki tanggul yang amblas. Jika dibiarkan, Mahmuddin khawatir air irigasi dapat meluap ke permukiman warga.
“Kondisinya akan semakin memburuk jika tidak diperbaiki dengan cepat. Permukiman warga bisa terancam banjir,” ungkapnya.
Kekhawatiran serupa diutarakan oleh Muhammad, salah seorang warga setempat. Ia berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah-langkah perbaikan sebelum situasi semakin parah.
“Jangan tunggu sampai banjir melanda dan warga terdampak, baru kita bertindak. Perbaikan harus dilakukan secepatnya,” tegas Muhammad.
Tanggul irigasi ini sebelumnya dibangun sebagai salah satu proyek vital di Desa Krueng Seupeng untuk mencegah banjir dan mendukung sistem pengairan bagi sawah-sawah warga. Namun, dengan kerusakan yang terjadi, proyek tersebut kini justru menambah kekhawatiran penduduk.
Pihak desa berharap ada perhatian segera dari pemerintah kabupaten agar perbaikan tanggul dapat dilakukan sebelum bencana yang lebih besar terjadi.
Editor: Akil