NUKILAN.id | Banda Aceh – DR. Khairuddin, seorang pakar keluarga, menjadi pembicara utama dalam Seminar Sekolah Samara yang diadakan di RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh pada Jumat (20/9/2024).
Seminar yang diikuti peserta dari Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) USK ini mengusung judul “Mempersiapkan Keluarga Sakinah,” di mana DR. Khairuddin menyampaikan berbagai nasihat mengenai pentingnya pernikahan dan kehidupan berkeluarga dalam Islam.
Amatan Nukilan.id di lokasi, dalam paparannya, DR. Khairuddin menekankan bahwa pernikahan bukan hanya ikatan fisik, tetapi juga spiritual. Pernikahan menurut Islam bertujuan untuk membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Ia menggarisbawahi bahwa menikah adalah salah satu bentuk ibadah yang mengundang ridha Allah.
“Pernikahan harus diarahkan pada tujuan dunia dan akhirat, tidak hanya sekadar hidup bersama,” tegasnya.
Salah satu poin penting yang dibahas oleh DR. Khairuddin adalah pentingnya komunikasi dalam menjaga keharmonisan keluarga. Ia mengingatkan bahwa masalah-masalah kecil bisa berkembang menjadi besar jika tidak diselesaikan melalui komunikasi yang baik.
Sebagai contoh, ia menceritakan sebuah kisah tentang perceraian yang disebabkan oleh hal sepele, yakni kacang panjang.
“Kisah ini menunjukkan betapa krusialnya komunikasi dalam rumah tangga. Masalah kecil dapat menjadi besar jika tidak segera dibicarakan dengan kepala dingin,” ungkapnya.
Menurut DR. Khairuddin, pernikahan dalam Islam adalah sunnah yang sangat dianjurkan. Bahkan, bagi mereka yang sudah siap secara finansial dan emosional, menikah bisa menjadi kewajiban.
Selain itu, ia juga menyentuh soal poligami yang kerap menjadi topik kontroversial di masyarakat. DR. Khairuddin menjelaskan bahwa meski diperbolehkan dalam Islam, poligami memiliki syarat yang berat dan harus dipraktikkan dengan penuh tanggung jawab.
“Poligami dalam Islam tidak boleh sembarangan. Ada aturan-aturan yang harus dipenuhi untuk memastikan keadilan bagi semua pihak,” jelasnya.
Selain cinta, DR. Khairuddin menegaskan bahwa tanggung jawab adalah komponen utama dalam membangun keluarga yang harmonis.
“Pernikahan bukan hanya soal cinta, tetapi juga tanggung jawab untuk saling menjaga dan menasihati. Suami dan istri harus saling mendukung, menjaga komunikasi, dan merawat hubungan baik dengan keluarga besar,” tuturnya.
DR. Khairuddin juga menyoroti tantangan pernikahan di era modern, seperti tingginya biaya hidup dan meningkatnya angka perceraian. Banyak pasangan muda, menurutnya, ragu untuk menikah karena takut akan komitmen dalam menghadapi tantangan ekonomi dan sosial.
“Meskipun tantangan zaman sekarang sangat besar, pasangan yang siap secara mental dan spiritual bisa menghadapinya dengan kerja sama dan komunikasi yang baik,” kata DR. Khairuddin mengakhiri sesinya.
Seminar ini memberikan pencerahan bagi peserta tentang pentingnya nilai-nilai Islam dalam kehidupan berkeluarga serta cara membangun keluarga yang harmonis di tengah berbagai tantangan modern. Bagi DR. Khairuddin, kunci utama mencapai keluarga sakinah terletak pada komunikasi, cinta, dan komitmen untuk terus menjaga keharmonisan rumah tangga. (XRQ)
Reporter: Akil Rahmatillah