Saturday, September 21, 2024
1

Apakah Hp Bisa Dimanipulasi jadi Bom Seperti Ledakan Pager di Lebanon?

NUKILAN.id | Lebanon — Ribuan pager milik anggota Hizbullah meledak secara bersamaan di berbagai lokasi di Lebanon pada Selasa (17/9), menewaskan sembilan orang dan melukai sekitar 2.800 lainnya. Insiden ini mencuatkan pertanyaan mengenai kemungkinan perangkat komunikasi, seperti pager, dimanfaatkan sebagai alat peledak oleh pihak luar, termasuk Israel.

Pemerintah Israel memiliki rekam jejak panjang dalam menggunakan teknologi komunikasi untuk mengawasi dan menyerang musuh mereka. Sejarah mencatat serangan terencana, seperti pada tahun 1972, ketika agen Mossad menggunakan telepon yang dimodifikasi untuk membunuh seorang perwakilan PLO, serta serangan terhadap ahli bom Hamas pada 1996 dengan ponsel yang disisipkan bahan peledak.

Dari informasi yang beredar, laporan terbaru mengungkapkan bahwa Israel diduga menanam bahan peledak dalam pager buatan Taiwan yang diimpor ke Lebanon, ditujukan untuk Hizbullah. Bahan peledak itu disisipkan di samping baterai di dalam pager dan dapat diledakkan dari jarak jauh.

Sumber dari otoritas keamanan Lebanon mengonfirmasi bahwa pager yang meledak telah dibeli oleh Hizbullah dalam beberapa bulan terakhir. Namun, hingga kini belum ada penjelasan resmi mengenai penyebab ledakan tersebut. Beberapa spekulasi menyebutkan kemungkinan adanya peretasan yang menyebabkan baterai pager menjadi terlalu panas.

Rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan ledakan yang tampaknya terlalu besar untuk disebabkan hanya oleh masalah baterai. Jake Williams, wakil presiden penelitian dan pengembangan di Hunter Strategy, menyatakan, “Ledakan itu bukan hanya baterai.” Dia menekankan bahwa kemungkinan besar pager-pager tersebut telah dimodifikasi dengan bahan peledak.

Lukasz Olejnik, konsultan independen, menegaskan bahwa kecil kemungkinan insiden ini terkait dengan peretasan digital. “Bahan peledak harus ada di dalam pager untuk menghasilkan efek seperti itu,” ujarnya. Sementara itu, Michael Horowitz, kepala intelijen di Le Beck International, mencatat bahwa jika ini adalah serangan berbasis rantai pasokan, maka mungkin diperlukan waktu bertahun-tahun untuk mempersiapkannya.

Insiden ini menyoroti risiko besar terhadap keamanan teknologi komunikasi, terutama dalam konteks konflik yang sedang berlangsung. Para ahli sepakat bahwa penyusupan ke dalam rantai pasokan Hizbullah menunjukkan kompleksitas dan ancaman nyata yang dihadapi dalam pengawasan dan keamanan nasional.

Sebagai catatan, pager yang digunakan dalam insiden ini adalah model Gold Apollo AR-924, yang memiliki kemampuan beroperasi dalam suhu ekstrem dan dilengkapi baterai Lithium-ion yang kuat. Meskipun baterai bisa meledak, kecil kemungkinan itu menjadi penyebab utama ledakan yang mengakibatkan banyak korban jiwa.

Kejadian ini tidak hanya menambah ketegangan di wilayah tersebut, tetapi juga mengingatkan kita akan potensi bahaya yang mengintai dari perangkat yang sehari-hari kita gunakan.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img