NUKILAN.id | Jakarta – Sejumlah venue cabang olahraga (cabor) pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut mengalami kerusakan, termasuk atap yang roboh dan banjir di venue cabor menembak. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menilai bahwa kerusakan tersebut terjadi akibat cuaca ekstrem.
Deputi V Kemenko PMK, Warsito, menyatakan bahwa insiden tersebut murni disebabkan oleh kondisi alam yang tidak bisa diprediksi.
“Perlu dipahami bahwa hal-hal teknis seperti ini terjadi karena faktor alam. Venue-venue tersebut terdampak hujan badai yang sangat deras,” ujar Warsito dalam konferensi pers setelah rapat evaluasi PON Aceh-Sumut, Rabu (18/9/2024).
Warsito mengungkapkan, hujan badai yang melanda wilayah Aceh dan Sumatera Utara belakangan ini telah menyebabkan sejumlah gangguan pada pelaksanaan PON. Meski demikian, ia memastikan bahwa masalah tersebut telah ditangani dengan cepat dan semua fasilitas sudah dapat digunakan kembali.
Badai dan hujan deras yang melanda Aceh dan Sumut tidak hanya merusak infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan tertundanya beberapa pertandingan.
“Ada beberapa pertandingan yang harus ditunda karena hujan badai, namun secara keseluruhan PON di Aceh dan Sumut tetap berjalan dengan baik,” jelas Warsito.
Ia menambahkan bahwa meskipun sempat ada kendala, penyelenggaraan PON secara umum berlangsung sesuai dengan rencana.
“Masalah-masalah seperti ini sudah ditangani dengan baik, sehingga venue-venue yang rusak sudah siap kembali digunakan,” ujarnya.
Pemerintah dan panitia pelaksana terus memantau kondisi cuaca untuk memastikan tidak ada lagi gangguan yang dapat menghambat jalannya pertandingan di sisa jadwal PON.
Selain kerusakan venue, rapat evaluasi juga membahas sejumlah aspek teknis lainnya seperti konsumsi bagi para atlet dan ofisial. Kemenko PMK menegaskan komitmennya untuk terus memastikan pelaksanaan PON berjalan lancar hingga selesai.
PON XXI yang berlangsung di dua provinsi, Aceh dan Sumatera Utara, ini memang sempat mengalami beberapa tantangan. Namun, pihak Kemenko PMK optimistis bahwa ajang olahraga terbesar di Indonesia tersebut dapat diselesaikan dengan sukses meskipun di tengah cuaca ekstrem.
Editor: Akil