La Nina Kembali Muncul, Wilayah Utara RI Terancam Banjir di Bulan September

Share

NUKILAN.id | Jakarta – Fenomena La Nina kembali menghantui wilayah Indonesia bagian utara pada September ini, memicu potensi banjir di berbagai daerah. Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), anomali iklim ini diperkirakan akan muncul dengan intensitas lemah di beberapa wilayah, terutama di bagian timur Indonesia.

La Nina, yang ditandai dengan penurunan suhu permukaan laut di kawasan tropis Samudra Pasifik lebih dari 0,5 derajat Celsius, kerap menyebabkan peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah. Fenomena ini merupakan kebalikan dari El Nino, yang biasanya menimbulkan kekeringan akibat kenaikan suhu di atas 0,5 derajat Celsius di zona yang sama.

Prediksi BMKG dan Kondisi ENSO

Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, melaporkan bahwa fenomena La Nina mulai terdeteksi sejak akhir Agustus 2024.

“La Nina dengan intensitas lemah ini akan memengaruhi beberapa wilayah Indonesia. Berdasarkan data yang kami terima, peningkatan curah hujan bisa mencapai maksimal 10 persen di beberapa daerah,” ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, di Jakarta pada Selasa (20/8/2024).

Sementara itu, Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat (NOAA) juga mengamati kondisi ENSO (El Nino Southern Oscillation), yang saat ini masih berada dalam status netral. Namun, NOAA memperkirakan bahwa La Nina cenderung terjadi pada periode September hingga November dengan kemungkinan sebesar 66 persen.

“Kami memperkirakan La Nina akan berlanjut hingga musim dingin di Belahan Bumi Utara 2024-2025, dengan peluang 74 persen antara November hingga Januari,” ungkap NOAA.

Potensi Dampak dan Daerah Rawan Banjir

BMKG mengungkapkan bahwa wilayah-wilayah di bagian timur dan utara Indonesia yang berada di atas garis khatulistiwa diperkirakan akan mengalami curah hujan yang meningkat.

“Kita perlu waspada terhadap potensi banjir di wilayah-wilayah tersebut, terutama di bulan September ini,” ujar Dwikorita.

Sejumlah daerah yang diprediksi berpotensi terendam banjir dengan tingkat potensi rendah hingga menengah meliputi beberapa provinsi di Sumatra seperti Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, dan Sumatera Selatan. Di Aceh misalnya, daerah-daerah seperti Aceh Barat, Aceh Singkil, Aceh Tamiang, hingga Kota Lhokseumawe masuk dalam daftar wilayah yang perlu meningkatkan kewaspadaan.

Hal yang sama juga berlaku di wilayah Sumatera Utara, di mana sejumlah daerah seperti Kota Medan, Deli Serdang, dan Asahan diprediksi akan mengalami curah hujan tinggi.

“Kami terus memantau perkembangan ini dan akan memberikan informasi terkini kepada masyarakat agar dapat mengambil langkah-langkah antisipatif,” tambah Dwikorita.

Dengan semakin dekatnya musim hujan di beberapa wilayah Indonesia, masyarakat diharapkan dapat lebih waspada dan melakukan persiapan untuk menghadapi potensi banjir yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News