NUKILAN.id | Moskow — Sebuah helikopter Mi-8 milik perusahaan Vityaz-Aero Rusia mengalami kecelakaan tragis di wilayah Timur Jauh Kamchatka pada Minggu (1/9). Helikopter yang mengangkut 22 orang tersebut jatuh di daerah pegunungan, dengan 17 korban tewas telah ditemukan dan lima lainnya masih dinyatakan hilang.
Menurut laporan Kementerian Situasi Darurat Rusia yang dikutip dari kantor berita TASS, helikopter itu hilang kontak ketika sedang dalam perjalanan dari pegunungan Vachkazhets menuju Nikolayevka.
“Puing-puing helikopter yang dinyatakan hilang telah ditemukan melalui pantauan udara di ketinggian 900 meter, dekat lokasi hilangnya kontak,” ujar pernyataan resmi dari kementerian.
Tim penyelamat segera dikerahkan ke lokasi jatuhnya helikopter. “Sebanyak 17 jasad telah ditemukan. Pencarian terhadap lima orang yang hilang masih terus berlanjut,” ungkap Kementerian Darurat Rusia.
Cuaca Buruk Penyebab Utama?
Meski belum ada keterangan resmi mengenai penyebab kecelakaan, kondisi cuaca yang buruk diduga menjadi faktor utama.
“Jarak pandang yang rendah, gerimis, dan kabut tebal dilaporkan di wilayah Kamchatka pada saat kejadian,” jelas layanan operasional dalam laporannya.
Helikopter pencari segera diterbangkan setelah helikopter Mi-8 tersebut hilang kontak pada pukul 17.15 waktu setempat. Selain itu, tim penyelamat darat juga melakukan pencarian di sepanjang lembah Sungai Bystraya, rute yang diperkirakan dilalui helikopter naas itu.
Kecelakaan ini menambah daftar panjang insiden helikopter di Rusia yang disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk cuaca buruk dan kesalahan teknis. Otoritas penerbangan dan penyelamatan Rusia terus melakukan investigasi mendalam untuk mengungkap penyebab pasti tragedi ini.
Para korban yang ditemukan telah dievakuasi, dan tim penyelamat masih berada di lokasi untuk mencari lima orang yang hilang. Kementerian Situasi Darurat Rusia menyatakan akan terus memberikan pembaruan terkait perkembangan pencarian ini.
Tragedi ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban, dan mengingatkan pentingnya keselamatan penerbangan, terutama di daerah dengan kondisi cuaca yang ekstrem.
Editor: Akil