Nukilan.id | Banda Aceh – Pendidikan atau edukasi adalah usaha dasar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak, ilmu hidup, pengetahuan umum serta keterampilan yang diperlukan dirinya untuk masyarakat berlandaskan Undang-Undang.
Meski pendidikan tetap berjalan, ternyata masih banyak kasus kekerasan seksual di mana-mana termasuk Aceh. Banyak remaja yang terjerat kasus narkoba, pendidikan tidak diteruskan, padahal pendidikan itu yang akan membawanya pada kebahagiaan dan kebaikan. Di beberapa desa jangankan tamat SMA, tamat SMP dan SD saja bisa dihitung menggunakan jari. Aceh Utara juga banyak yang berhenti melanjutkan sekolahnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepsek SMA Negeri Modal Bangsa (MOSA) Aceh, Jamaluddin mengatakan, prinsipnya adalah yang namanya pendidikan itu proses keberlanjutan. Jadi, apapun yang melatarbelakangi keadaan itu akan terus berjalan. Memang hasil survei lingkungan belajar membutuhkan pilar-pilar penting di dalamnya. Namun, kekerasan seksual saat ini juga melonjak dan ini survei, bukan data main-main saja.
“Bullying juga masih meningkat terutama di SMP, jadi ini sudah semakin mengental,” ucapnya saat diwawancarai Nukilan.id, Jumat (30/8/2024).
Ia berharap, pendidikan khususnya di Aceh semakin membaik, ini bicara soal kondisi masyarakatnya, bukan ranah pemerintah saja. Mau dihapus sekalian juga tidak mungkin, tetapi benar-benar dijadikan bahan evaluasi bersama. Artinya ini masalah krusial yang harus diselesaikan sehingga substansi pendidikan itu penting. Sejauh mana kita bisa tindaklanjuti untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik, terus baik kepada lembaga sekolah, masyarakat, dan juga pemerintah ini tentu harus sama-sama bergerak untuk melakukan tindaklanjut terutama terhadap suvei lingkungan belajar.
Lanjutnya, kemampuan Kementrian hanya mungkin melakukan survei, mendata, kemudian mengumumkan, tetapi artinya kita akan terus maksimalkan ini semua. Kita sudah menganggap itu adalah milik dan hanya milik Kementrian Pendidikan atau Dinas Pendidikan, tetapi menyelesaikan keluaran dari perusahaan ini jadi milik kita bersama. Sekali lagi ia tegaskan bahwa masyarakat, pemerintah, dan stakeholder terkait menjadikan pendidikan itu milik bersama sehingga pun nantinya survei lingkungan belajar semakin yang diharapkan.
Reporter : Auliana Rizky