Nukilan.id | Banda Aceh – Sebanyak 50 perempuan pelaku usaha kecil dan mikro dari berbagai wilayah di Aceh mengikuti pelatihan keterampilan digital yang digelar oleh Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil Mikro (ASPPUK). Kegiatan ini bekerja sama dengan Asia Pacific Women’s Information Network Center (APWINC), SookMyung Women’s University, dan ASEAN, serta didukung oleh ASEAN-Korea Cooperation Fund (AKCF). Kegiatan ini melibatkan pelatih yang telah mengikuti Training of Trainer E-Business di Korea Selatan pada bulan Juli 2023.
Pelatihan ini juga diikuti oleh pelaku UMKM dari berbagai wilayah, termasuk Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara, Aceh Tamiang, dan Aceh Barat. Pelatihan tersebut berlangsung dari 14 s.d. 16 Agustus 2024 di Sei Hotel Banda Aceh. Adapun tujuan pelatihan ini adalah untuk mengatasi kendala yang dihadapi perempuan dalam memasuki ekosistem digital. Direktur Eksekutif Flower Aceh dan juga Team trainer bersama Fatimah Zuhra juga ikut dalam kegiatan tersebut.
Direktur Eksekutif ASPPUK, Emmy Astuti mengatakan, kendala utama yang sering dihadapi masyarakat sekarang adalah keterbatasan keterampilan dan literasi digital. Selain itu, norma sosial yang masih menganggap teknologi digital sebagai ranah laki-laki, sedangkan perempuan dianggap kurang cocok dan tidak mampu menguasai teknologi. Sementara itu, Direktur Eksekutif Flower Aceh Riswati dan juga Trainer pelatihan juga menyampaikan, pelatihan ini juga menjadi bagian dari perayaan HUT RI ke-79 dan Perdamaian Aceh ke-19.
“Saya berharap agar kegiatan ini dapat meningkatkan keterampilan perempuan dalam mengelola usaha berbasis teknologi dan memperkuat kemandirian ekonomi mereka dan bersaing di pasar digital,” ucap Riswati dalam kegiatan tersebut yang juga dihadiri oleh team Nukilan.id pada pelatihan ini.
Kemudian, Fatimah Zuhra, salah satu trainer, ikut menambahkan materi pelatihan meliputi Pemberdayaan Perempuan dalam Ekonomi Digital, Digital Aset, Pemasaran Digital, Pengembangan Konten Digital, Literasi Keuangan, Bisnis Model dan Inovasi, Platform, dan Konsep E-commerce dan Keamanan Data Pribadi. Dengan adanya pelatihan ini, mereka berharap perempuan di Aceh dapat lebih siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di era digital, serta mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan guna mengatasi kesenjangan gender di dunia digital.
Ernawati, salah satu peserta pelatihan, sangat antusias mengikuti program ini. Ia mengaku bahwa pelatihan ini sangat berguna dan sesuai dengan kebutuhannya. Selama pelatihan, peserta mempelajari cara mendesain usaha, merencanakan keuangan, serta mengenal e-commerce dan promosi produk.
“Di era digital sebagai pengusaha kecil dan menengah, kami harus melek teknologi dan mengikuti perkembangan zaman, pelatihan ini membantu kami memahami pemasaran digital, sehingga kami tidak hanya menjadi pembeli, tetapi juga bisa menjadi penjual,” pungkas Erna.
Reporter : Auliana Rizky