NUKILAN.id | Jakarta – Perusahaan energi asal Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), Mubadala Energi, tengah melakukan pengeboran sumur appraisal di Blok South Andaman, Aceh. Langkah ini dilakukan sebelum perusahaan tersebut mengajukan rencana pengembangan (plan of development/PoD) di blok tersebut.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryodipuro, menjelaskan bahwa proses appraisal ini akan menentukan skema pengembangan dan rencana pengajuan PoD oleh Mubadala Energi.
“Mereka sudah dalam proses appraisal. Setelah itu, mereka akan menentukan skema pengembangannya dan mengajukan PoD. Dari situ baru bisa diketahui berapa cadangan gasnya dan arah pengembangannya,” ujar Hudi pada Konferensi Pers Supply Chain & National Capacity Summit 2024 di Jakarta, Rabu (7/8/2024).
Sebelumnya, Mubadala Energi menemukan sumber gas jumbo di sumur eksplorasi laut dalam Tangkulo-1, yang terletak sekitar 65 kilometer dari lepas pantai bagian utara Pulau Sumatera. Penemuan ini merupakan sumur laut dalam kedua yang dioperasikan oleh Mubadala Energi di Blok South Andaman.
Sumur Tangkulo-1 dibor hingga kedalaman 3.400 meter di kedalaman laut 1.200 meter, menghasilkan aliran gas sebesar 47 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dan 1.300 barel kondensat. Dengan desain terbaru Drill Stem Test (DST), kapasitas sumur ini diperkirakan mencapai 80-100 MMSCFD dan lebih dari 2.000 barel kondensat.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, menyampaikan apresiasi atas keberhasilan Mubadala Energi dengan penemuan potensi lebih dari 2 triliun kaki kubik (TCF) gas in place di Tangkulo-1.
“Penemuan ini memberikan dorongan positif bagi SKK Migas dan industri hulu migas dalam mendukung ketahanan energi nasional,” kata Dwi dalam keterangan tertulis, Senin (13/05/2024).
Dwi juga menyebutkan bahwa pada tahun sebelumnya, Mubadala Energi menemukan sumber pasokan gas melalui sumur Layaran-1 dengan potensi sebesar 6 TCF gas in place, sehingga total potensi di South Andaman saat ini mencapai sekitar 8 TCF gas in place.
Penemuan ini menegaskan potensi besar di Andaman dan mendorong Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lain di blok-blok Andaman untuk melakukan eksplorasi yang agresif seperti yang dilakukan oleh Mubadala Energi. Dwi juga meminta dukungan dari seluruh pemangku kepentingan serta kesiapan industri midstream dan downstream untuk memanfaatkan produksi gas di blok-blok Andaman di masa depan.
Selain Mubadala Energi, perusahaan energi asal Italia, ENI, saat ini juga sedang dalam proses persetujuan PoD untuk sumur migas Geng North 1 di Wilayah Kerja North Ganal. Pemerintah tengah mengevaluasi pengajuan PoD yang diajukan oleh ENI, dan diharapkan proses persetujuan akan selesai dalam waktu dekat.
Editor: Akil