NUKILAN.id | Banda Aceh – Kepala Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Lampulo, Sahono Budianto, mengungkapkan ada empat lokasi di Aceh yang rawan aktivitas penangkapan ikan menggunakan bahan peledak. Keempat lokasi tersebut adalah Pulau Aceh, Pulau Banyak, Aceh Selatan, dan Simeulue.
“Ada beberapa lokasi rawan bom ikan, salah satu di seputaran Pulau Aceh, Pulau Banyak, Aceh Selatan, dan Simeulue,” kata Sahono Budianto dalam konferensi pers di kantor PSDKP Lampulo, Senin, 30 Juli 2024.
Sahono menambahkan, pihaknya memprioritaskan pengawasan di dua lokasi utama, yakni Pulau Aceh dan Aceh Selatan. Untuk wilayah Pulau Aceh dan sekitarnya, PSDKP Lampulo melakukan pengawasan rutin. Sementara itu, di Aceh Selatan, PSDKP telah membentuk satuan tugas khusus yang dikerahkan untuk patroli intensif.
Panglima Laot Aceh, Miftahuddin Tjut Adek, menyatakan bahwa seluruh wilayah perairan Aceh berpotensi rawan terhadap pengeboman ikan.
“Namun, dari beberapa daerah, kasus yang paling masif terjadi di Pulau Aceh, Simeulue, Selat Malaka, hingga Laut Andaman,” ujarnya.
Menurut Miftahuddin, para pelaku biasanya menjangkau wilayah-wilayah yang sulit dipantau dan mengebom ikan pada hari-hari larangan.
PSDKP Lampulo berkomitmen untuk terus meningkatkan pengawasan dan penindakan terhadap aktivitas penangkapan ikan ilegal, termasuk penggunaan bahan peledak, guna menjaga kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan di Aceh.
Dengan tindakan tegas dan patroli yang intensif, diharapkan dapat menekan angka kasus pengeboman ikan yang merugikan ekosistem laut dan nelayan tradisional.
Editor: Akil