BPBA Sebut Lhoknga dan Kuala Simpang Berpotensi Alami Kekeringan dan Krisis Air Bersih

Share

NUKILAN.id | Banda Aceh – Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyatakan bahwa dua daerah di Aceh, yaitu Lhoknga di Kabupaten Aceh Besar dan Kuala Simpang di Kabupaten Aceh Tamiang, berpotensi mengalami kekeringan dan krisis air bersih. Hal ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas Kepala BPBA, Fadmi Ridwan, di Banda Aceh pada Senin (27/7/2024).

“Secara karakteristik wilayah, kedua daerah tersebut memiliki topografi yang mirip, yakni berada di area karst atau batuan kapur berpori,” ujar Fadmi Ridwan.

Saat ini, wilayah Lhoknga di Aceh Besar telah mengalami kekeringan, sementara Kuala Simpang di Aceh Tamiang belum mengalaminya. Namun, BPBD setempat sudah bersiaga menghadapi kemungkinan terjadinya kekeringan dan krisis air di wilayah tersebut.

“Saat ini yang sudah mengalami kekeringan adalah Lhoknga, sedangkan Kuala Simpang belum, tetapi kami sudah bersiaga di sana dengan menyiapkan dua mobil tangki air,” jelasnya.

Fadmi Ridwan juga menyampaikan bahwa beberapa waktu lalu Gubernur Aceh telah memperingatkan melalui suratnya bahwa wilayah Aceh diprediksi akan mengalami musim kemarau yang lebih kering dari biasanya pada awal Juni dan mencapai puncaknya pada Agustus 2024.

Merespons hal tersebut, Gubernur Aceh meminta BPBA untuk meningkatkan kesiapsiagaan dengan mengaktifkan Pos Komando (POSKO) siaga kekeringan yang terintegrasi dengan unsur TNI/Polri dan pemegang konsesi usaha perkebunan di wilayah masing-masing.

“Kami juga diminta untuk melakukan apel siaga kekeringan dan gelar peralatan pendukung penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla), serta meningkatkan upaya pencegahan dan pemantauan titik api pada daerah rawan karhutla hingga ke pelosok gampong dengan memberdayakan Relawan Pemadam Kebakaran (Redka) gampong,” katanya.

Dalam kesempatan ini, Fadmi Ridwan juga meminta Forkopimda di kabupaten/kota turut membantu menghadapi bencana kekeringan pada musim kemarau. “Jika BPBD Aceh menangani secara parsial tidak kuat, Forkopimda daerah harus berkolaborasi dengan BPBD di kabupaten/kota,” harapnya.

Sebagai informasi, Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh telah memperingatkan sejumlah wilayah di Aceh berpotensi mengalami kekeringan akibat curah hujan yang rendah pada musim kemarau. Kondisi ini diperkirakan akan terjadi hingga September mendatang.

Pada bulan Juli ini, wilayah Aceh yang diprakirakan mengalami curah hujan rendah (0-50 mm) meliputi Banda Aceh, sebagian besar Aceh Besar, sebagian kecil Pidie, sebagian kecil Bener Meriah, dan sebagian kecil Aceh Utara. Wilayah Aceh lainnya diprakirakan mengalami curah hujan menengah (51-100 mm), kecuali sebagian wilayah Aceh Selatan dan sebagian kecil wilayah Nagan Raya yang diprakirakan mengalami curah hujan tinggi.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News