NUKILAN.id | Banda Aceh – Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat dari tahun ke tahun di Aceh menghadirkan tantangan dan peluang yang harus dikelola dengan baik. Pemerhati ekonomi Aceh, Mukhlis, mengungkapkan bahwa dengan kebijakan yang tepat, pertumbuhan penduduk dapat menjadi aset yang memperkuat ekonomi. Namun, tanpa perencanaan yang matang, hal ini bisa menjadi beban yang menghambat kemajuan.
Mukhlis menekankan pentingnya pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta sektor swasta untuk menghadapi angka pertumbuhan penduduk yang terus naik.
“Koperasi dan UMKM harus ditumbuhkan. Masyarakat jangan selalu berharap mendapatkan pekerjaan hanya di sektor pemerintahan saja. Paradigma masyarakat harus berubah, bahwa bekerja tidak hanya berarti menjadi PNS atau P3K,” ujarnya kepada Nukilan.id, Jumat (12/7/2024)
Ia menambahkan bahwa peluang kerja di Aceh sebenarnya cukup banyak, terutama di sektor UMKM. Oleh karena itu, pengusaha sektor swasta harus dibangkitkan untuk membuka peluang lapangan kerja bagi seluruh masyarakat.
“Untuk mewujudkan hal tersebut, semua pihak harus bersinergi membangun dan menciptakan berbagai peluang usaha demi mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Aceh,” tambah Mukhlis.
Mukhlis juga mengungkapkan bahwa Provinsi Aceh memiliki ketersediaan sumber daya alam yang melimpah namun belum diolah secara maksimal.
“Saat ini, sumber daya alam Aceh lebih banyak dijual dalam bentuk bahan mentah, sehingga perputaran ekonomi yang lebih besar terjadi di daerah lain. Ini sangat disayangkan,” katanya.
Menurutnya, untuk mengoptimalkan pengolahan sumber daya tersebut, perlu adanya industri-industri pengolahan yang berinvestasi di Aceh. Hal ini tentu membutuhkan dorongan dari pemerintah untuk menambah lapangan pekerjaan dan mengurangi angka pengangguran di Aceh.
Perlu diketahui, data menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan penduduk Aceh mengalami peningkatan signifikan dari tahun ke tahun. Pada 2022, jumlah penduduk tercatat sebanyak 5.432.000 jiwa.
Sementara itu, pada akhir 2023, berdasarkan data konsolidasi bersih bersama Kementerian Dalam Negeri, jumlah penduduk mencapai 5.515.839 jiwa. Artinya, jumlah penduduk bertambah sebanyak 83 ribu jiwa dengan laju pertumbuhan rata-rata 1,54 persen.
Dari jumlah tersebut, usia produktif 15 hingga 64 tahun mencapai 3.639.467 jiwa, atau sekitar 65,98 persen dari total penduduk. Usia produktif yang besar ini merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi Aceh. (XRQ)
Reporter: Akil Rahmatillah