NUKILAN.id | Banda Aceh – Dari lima calon Gubernur Aceh yang mendaftar ke Partai Gerindra, empat di antaranya merupakan putra terbaik asal Pidie. Mereka adalah Darmi Daud, TM Nurlif, Fadhlullan, dan Muhammad Nazar. Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Tim Penjaringan Calon Gubernur Aceh Periode 2025-2030, Mahfudz Y Loethan, dalam acara penyambutan resmi Muhammad Nazar di kantor Gerindra Aceh, Lhueng Bata, Banda Aceh, Kamis (13/6/2024).
Muhammad Nazar yang pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Aceh periode 2007-2012, tampil memukau dalam penyampaian visi-misinya. Dalam sesi pengantar maupun tanya jawab dengan tim penjaringan dan petinggi partai, Nazar menegaskan komitmennya untuk melaksanakan program-program yang sesuai dengan kebutuhan rakyat.
“Muhammad Nazar memaparkan visi memenangkan rakyat dengan melaksanakan program-program yang riil dan sesuai dengan kebutuhan rakyat,” kata Mahfudz.
Dalam kesempatan tersebut, Nazar juga menjawab pertanyaan mengenai program beasiswa dan green economy yang pernah dijalankan pada masa kepemimpinan Irwandi-Nazar. “Program-program yang bermanfaat untuk rakyat harus berkelanjutan,” tegasnya.
Cut Intan Puteh, yang dijagokan Gerindra sebagai calon Wali Kota Lhokseumawe, mempertanyakan komitmen Nazar jika nanti Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, menetapkannya sebagai calon Gubernur Aceh. Nazar menegaskan bahwa Aceh memiliki kekhususan yang membuat partai pendukung memiliki hak lebih dalam pembagian kekuasaan, baik partai lokal maupun nasional.
“Kita telah menulis secara khusus dalam visi-misi untuk partai pendukung, nanti kita akan tanda tangani fakta integritas, dan itu menjadi pegangan para pihak,” ujarnya, disambut aplaus dari hadirin.
Selain mendaftar ke Gerindra, Muhammad Nazar juga telah mendaftarkan diri ke partai lain seperti Nasdem, PKB, PPP, PAS Aceh, serta partai non-parlemen seperti Gabthat, PNA, dan PDA. Ia juga telah membangun komunikasi dengan berbagai tokoh dan ulama di Aceh.
Dengan persaingan yang ketat ini, Aceh diharapkan akan mendapatkan pemimpin terbaik yang mampu menjawab tantangan politik dan kepemimpinan ke depan.
Editor: Akil Rahmatillah