NUKILAN.id | Banda Aceh – Kementerian Sosial (Kemensos) mengatakan masih banyak lansia di Kabupaten Aceh Utara yang takut mengikuti operasi katarak gratis. Para lansia ini mengaku takut operasinya berakhir gagal.
Penyuluh Sosial Kemensos, Feri Afrianto, awalnya menjelaskan tahapan kegiatan bantuan operasi katarak gratis bagi lansia di Aceh Utara. Di awal pendaftaran ada 2.018 warga termasuk nonlansia yang mendaftar di 32 Puskesmas wilayah Aceh Utara.
“Di proses screening itu ada screening gula, tensi sama kolesterol jumlahnya ada 2018 pasien lansia dan bukan lansia. Hasil screening itu ada 836 yg dinyatakan memenuhi syarat dari dokter umum,” kata Feri di RSUD Cut Meutia, Kabupaten Aceh Utara, Selasa (28/5/2024).
Para lansia itu lalu menjalani tahapan pemeriksaan biometri untuk memastikan penyakit yang diderita merupakan katarak. Hasil pemeriksaan oleh dokter mata itu menyisakan 635 lansia.
Feri mengatakan dari proses mengecurut ke 635 lansia, ternyata banyak lansia yang sengaja tidak hadir dalam pemeriksaan di dokter mata. Mereka rata-rata takut akan proses operasi yang dijalani.
“Jadi dari hasil screening dokter mata yang datang operasi itu 635 dan yang datang juga banyak yang tidak hadir karena takut. Ada beberapa orang yang pernah operasi terus gagal sehingga banyak isu di masyarakat takutnya operasi gagal,” ujar Feri.
Dia mengatakan dari 635 lansia itu akhirnya mengerucut menjadi 399 orang yang akan menjalani operasi. Kegiatan operasi dibagi dua hari mulai hari ini sampai Rabu (29/) besok.
“Hari ini kita operasi 300 dan besok 99,” katanya.
Menurut Feri, masih banyak lansia yang takut operasi katarak akibat adanya warga yang mengaku gagal saat mengikuti operasi secara mandiri. Selain itu anggapan operasi katarak menyeramkan juga menjadi alasan lansia mengurungkan niatnya untuk operasi.
“Jadi pandangan masyarakat operasi itu seperti sesuatu yang menakutkan ada potongan pisau, ada darah lalu dokter-dokternya dianggap tidak profesional mungkin ada pandangan seperti itu,” kata Feri.
Dia menjelaskan pihak Kemensos telah berkoordinasi dengan perangkat desa dan kecamatan di Aceh Utara untuk melakukan sosialisasi perihal kegiatan operasi. Feri juga mengatakan Kemensos telah berpengalaman melakukan ribuan operasi katarak di Indonesia tanpa pernah adanya kasus yang gagal.
“Kami sampaikan kepada seluruh unsur kecamatan, dari para kepala desa bahwa kami Kementerian Sosial itu sudah dua tahun bantu operasi, sudah lebih dari 7 ribu lansia kita bantu operasi dan zero accident,” ujar Feri.
“Jadi tidak ada satu pun lansia yang sudah dioperasi lalu mengalami insiden matanya dia tidak bisa melihat. Jadi kami yakinkan ini zero accident dan semua masyarakat bisa melibat lebih baik walau tidak 100% normal,” sambungnya.
Lebih lanjut Feri mengatakan kegiatan operasi katarak gratis yang digelar Kemensos di Aceh Utara ini juga melibatkan para dokter berpengalaman. Kemensos juga menghadirkan tenaga dokter dan peralatan operasi dari Jakarta.
Selain itu para lansia yang telah melakukan operasi juga akan dilakukan pemantauan melalui petugas Pendamping Keluarga Harapan (PKH) Kemensos untuk memastikan tidak ada efek medis negatif yang dirasakan oleh lansia setelah melakukan operasi katarak.
“Kita di sini semua Puskesmas kita info, semua camat kita info, semua pendamping kita info kita punya list data yang kita operasi katarak, kita sampaikan ke mereka dan kita minta dipantau. Jadi kalau ada indikasi medis perlu dibantu diobati dokter nanti pasti dibantu,” tutur Feri.
Operasi katarak gratis kepada lansia ini menjadi salah satu pelayanan yang digelar Kemensos menyambut peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2024. Puncak HLUN tahun ini akan digelar di Aceh Utara pada Rabu (29/5).
Editor: Akil Rahmatillah