NUKILAN.id | Bireuen – Kepala Dinas Syariah Islam (DSI) Kabupaten Bireuen, Jufliwan secara resmi menutup pelaksanaan kegiatan manasik haji di Masjid Agung Sulthan Jeumpa Bireuen, Senin (6/5/2024).
Penutupan ini menandakan berakhirnya rangkaian bimbingan manasik haji yang telah dilaksanakan di tingkat kecamatan dan kabupaten oleh Kementerian Agama setempat untuk membekali jemaah haji dengan ilmu dan pengetahuan yang diperlukan dalam melaksanakan ibadah haji di tanah suci.
Jufliwan yang hadir mewakili Penjabat (Pj) Bupati Bireuen, Aulia Sofyan, dalam sambutannya menyampaikan bahwa manasik haji sangat penting bagi jemaah haji karena memberikan pemahaman yang matang tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji yang sesuai dengan syariat Islam. “Hal ini penting mengingat perbedaan kondisi alam dan budaya di Arab Saudi dengan di Indonesia,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan jemaah haji untuk mempersiapkan diri dengan baik secara fisik dan mental untuk menghadapi perjalanan haji yang panjang dan penuh dengan tantangan. “Kami juga meminta jemaah haji untuk menjaga kesehatan dan mengikuti arahan dari petugas selama di tanah suci,” sebut Kepala DSI Bireuen.
Atas nama pemerintah kabupaten, Jufliwan mendoakan agar jemaah haji dari Bireuen dapat melaksanakan ibadah haji dengan mabrur dan kembali ke tanah air dengan selamat. Ia juga berharap agar jemaah haji dapat menjadi teladan bagi masyarakat setelah kembali dari tanah suci.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Bireuen, H.Akly menambahkan bahwa manasik haji merupakan kewajiban Kemenag, dan sangat penting bagi jemaah haji untuk memahami tata cara pelaksanaan ibadah haji yang benar.
Ia mengingatkan jemaah haji untuk menjaga nama baik Kabupaten Bireuen dan Indonesia selama di tanah suci. “Tahun ini, Kabupaten Bireuen memberangkatkan 421 jemaah haji ke Makkah, Arab Saudi dalam dua kelompok terbang (kloter). Kloter 2 BTJ Jumlah 384 orang (satu jemaah tunda berangkat karena sakit). Sementara Kloter 9 BTJ, Jumlah 36 orang,” rinci Akly.
Jemaah haji yang termuda Muhammad Farhan Nauval (22 tahun) dari Desa Matang Sagoe, Kecamatan Peusangan. Sementara jemaah tertua Tihasanah Usman (95 tahun) dari Desa Ulee Blang, Kecamatan Jeunieb.
Kegiatan penutupan manasik haji ini diakhiri dengan peusijuk (tepung tawar) oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Bireuen, Tgk Nazaruddin, dan Imum Syiek Masjid Agung Sulthan Jeumpa, Tgk Saifuddin.
Editor: Akil Rahmatillah