NUKILAN.id | Banda Aceh – Bulan Ramadhan identik dengan ibadah shalat tarawih yang dilakukan berjamaah di masjid. Namun, perbedaan jumlah rakaat shalat tarawih kerap menimbulkan pertanyaan di kalangan umat Islam.
Di Indonesia, terdapat dua perbedaan utama jumlah rakaat shalat tarawih:11 rakaat: Dilakukan oleh Muhammadiyah, berdasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW yang mencontohkan shalat witir sebanyak 11 rakaat.
23 rakaat: Dilakukan oleh Nahdlatul Ulama (NU), berdasarkan pada ijtihad para ulama yang menggabungkan beberapa hadits tentang shalat tarawih.
Perbedaan ini tidak perlu diperdebatkan karena semua ijtihad ulama memiliki landasan yang kuat. Yang terpenting adalah umat Islam melaksanakan shalat tarawih dengan khusyuk dan penuh keimanan.
Berikut beberapa tips untuk menyikapi perbedaan jumlah rakaat shalat tarawih:
Mengikuti imam masjid: Jika Anda mengikuti shalat tarawih di masjid, ikutilah jumlah rakaat yang dipimpin oleh imam.
Memilih berdasarkan keyakinan pribadi: Jika Anda ingin memilih sendiri jumlah rakaat, pelajarilah berbagai ijtihad ulama dan pilihlah yang paling sesuai dengan keyakinan Anda.
Menjaga toleransi: Menghormati perbedaan pendapat dan tidak memperdebatkan masalah jumlah rakaat shalat tarawih.
Yang terpenting dalam ibadah shalat tarawih adalah esensinya, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaatan kepada Allah SWT. Perbedaan jumlah rakaat tidak menjadi halangan untuk meraih tujuan tersebut. (AN)