Tiga Kepsek Rilis Buku, Ini Tanggapan Kabid SMA dan PKLK Disdik Aceh

Share

Nukilan.id – Tiga kepala sekolah di Kabupaten Pidie dan Bireuen terbitkan buku bersama berjudul Mencari Guru Sejati di Zaman Haro Hara.

Buku ini berisi kumpulan artikel yang sebelumnya telah diterbitkan oleh berbagai media cetak dan online di Aceh. Inisiasi penerbitan buku ini telah dilakukan beberapa bulan sebelumnya.

Kepala Bidang SMA dan PKLK Dinas Pendidikan Aceh, Dr. Hamdani M.Pd saat diminta tanggapannya, Selasa (4/6/2023) mengatakan, sangat senang dan menyambut baik atas terbitnya buku ini dan menyatakan dukungannya terhadap para kepala sekolah dan guru yang berbagi pengalaman mereka melalui tulisan.

Baca Juga: RUPS Tahun Buku 2022, Bank Aceh Setor Dividen 295 Miliar

Dikatakannya, selama ini kita terus mendorong para kepala sekolah untuk terus berkreatifitas dalam berbagai bidang termasuk dalam bidang penulisan yang kini dikerjakan oleh tiga kepala sekolah itu.

“Kita mengajak semua kepala sekolah dan guru untuk memberikan konstribusi dan berbagi pengalaman hidup dalam bentuk tulisan karena akan membantu membangun wacana positif dalam dunia pendidikan,” kata Hamdani.

Salah satu tulisan dalam buku tersebut ditulis oleh Irwandi M.Ag, Kepala SMA Negeri Ulumul Quran Kabupaten Pidie.

Tulisannya membahas tentang pentingnya guru yang sejati di zaman haro hara, yang mengacu pada keributan dan ketidakpastian dalam Bahasa Aceh.

Feri Irawan S.Si, M.Pd, Kepala SMK Jeunieb Kabupaten Bireuen, juga menulis beberapa artikel dalam buku ini. Salah satu tulisannya berjudul “Pendidikan karakter, Determinan Budaya Kerja Guru” yang membahas tentang pentingnya karakter yang kuat bagi guru dalam dunia kerja.

“Budaya kerja guru mencakup nilai-nilai yang menjadi kebiasaan seseorang dan menentukan kualitas kerjanya,” ujar Feri Irawan.

Hasan Basri S.Pd,. MM, Kepala SMA Negeri Simpang Mamplam Kabupaten Bireuen, berkontribusi dengan beberapa tulisan pada akhir buku.

Hasan Basri, yang juga seorang orator dan penulis buku tentang pendidikan, menyampaikan pentingnya ide dan rasa ingin tahu yang kuat bagi kehidupan akademik di sekolah.

“Ia menjelaskan bahwa rasa ingin tahu adalah tanda kekreatifan seseorang dan mendorong mereka untuk keluar dari zona nyaman,” jelas Hasan Basri.

Buku ini diterbitkan oleh penerbit Jejak Publisher, yang telah beberapa kali menerbitkan buku-buku penulis Aceh sebelumnya. []

Baca Juga: Tim Kajian Buku Pendidikan Perdamaian Bahas Tulisan Khairil Miswar Soal Syariat Islam

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News