Nukilan.id – Jembatan Kilangan Aceh Singkil dalam tahap pembangunan lanjutan dikelola oleh PT Bafadhal Prima.
Jembatan penghubung antara Kecamatan Singkil dengan Kecamatan Kuala Baru ini akan menjadi jembatan terpanjang di Aceh dengan panjang rangka baja 400 meter, serta oprit sepanjang 80 dan 60 meter.
Dilansir dari BERITASATU, penganggaran pembangunan jembatan dialokasikan secara bertahap per tahun sehingga dipegang oleh perusahaan yang berbeda setiap tahunnya.
Tentang kabar yang beredar baru-baru ini terkait kerusakan pilar tengah jembatan, Direktur PT Bafdhal Prima, Samsul Bahri, menyatakan “Tidak ada masalah apapun”
“Yang kita kerjakan lanjutan, hanya pengecoran lantai dan oprit, lainnya pekerjaan-pekerjaan sebelumnya,” tutur Samsul saat dihubungi Nukilan.id, (3/2).
Namun menurut salah satu warga Kilangan, Iskandar Zulkarnain, Rabu (3/2), membenarkan adanya kerusakan di pilar jembatan tapi bisa dan sudah diperbaiki.
“Sudah diperbaiki kok, tinggal di aspalin aja udah jadi,” jelas Iskandar.
Hal itu sesuai dengan informasi terkait progress yang dikerjakan oleh PT Bafadhal Prima yang sudah 100% dan semua pekerja juga sudah pulang bulan desember 2020.
Samsul menuturkan jembatannya belum bisa digunakan. “Itu kan butuh anggaran panjang, oprit 80 meter lagi belum di pegang, sisi lainnya sepanjang 100 meter juga belum jadi itu memang belum fungsional, kan bertahap, ini tahap 2021 atau 2022 baru fungsional. Pemegang tendernya juga akan berubah lagi setelah ini”
“Biaya yang dihabiskan untuk tahap pembangunan lanjutan yang dipegang oleh PT Bafadhal Prima dengan pagu kurang lebih kurang 14 Milyar itu digunakan untuk cor lantai jembatan sepanjang 400 meter, tambah oprit lebih kurang 60 meter dengan tinggi 8 meter. Desainnya pakai tiang pancang persis jembatan pango,” ungkap Samsul.
Diakhir Samsul kembali menegaskan “Jadi pengerjaan jembatan itu bos nya berbeda-beda, 2019 pemasangan rangka baja, 2018 saya ga tahu,” saat ditanya ditahun berapa dimulai beliau tidak tahu karena sudah lama pembangunan itu dimulai.
“Selamat memakai kalau sudah jadi, dari terkurung jadi bebas. semoga kita kerja dengan bagus,” tutup Samsul Bahri. (Rj)