Nukilan.id – Ketua Seulanga Aceh, Wardhana Prasetya mengatakan bahwa usaha untuk melestarikan penyu merupakan salah satu upaya untuk turut menjaga ekosistem laut.
“Salah satu upaya yang dilakukan adalah bersama-sama kita melestarikan, memelihara dan membantu agar anak penyu (tukik) bisa di kembalikan ke Laut,” kata Wardhana usai pelepasan penyu di Pasie Jalang, Desa Lampayah, Kecamatan Lhoknga, kabupaten Aceh Besar, Senin (29/3/2021).
Wardhana mengucapkan terima kasih kepada General Manajer (GM) PLN Unit Induk Wilayah Aceh, Abdul Muklis yang telah mendukung dan membantu serta berkontribusi penuh, dalam upaya pelestarian penyu.
“Penyu yang berada didalam penangkaran sebanyak 1000 telur,yang menetas 370 ekor,51 ekor penyu belimbing dan 319 ekor penyu lekang dikarenakan ada Sebagian telur yang belum menetas, dan menunggu waktu beberapa minggu lagi.” sebut Wardhana
Program pemeliharaan dan pelepasan penyu diharapkan akan berlangsung setiap tahunnya. Pelepasan Tukik ini dihadiri oleh GM PLN Aceh, Perwakilan Bupati Aceh Besar, Perwakilan Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, Perwakilan BKSDA, Perwakilan dari Dinas Pendidikan Aceh, Kepala Dinas Pariwisata Aceh, Dosen Jurusan Biologi, UKM PA Leuser, serta HMB Jurusan Biologi Universitas Syiah Kuala.
“Seulanga Aceh bersama masyarakat pasie jalang Desa Lampaya selalu aktif dalam menangani pelestarian penyu yang bertelur di tepi pantai, dan ada juga masyarakat menemukan telur penyu, dan kami menggantikan jerih payahnya selaku yang menemukan telur penyu”. kata Wardhana
Jakfar sebagai penggiat konservasi penyu selaku Koordinator lapangan bidang Konservasi Seulanga Aceh, mengatakan bahwa kalau sudah musim timur dalam setahun sekali, kalau penyu pertama sekali bertelur sebanyak 150 buah (penyu kecil) kalau penyu besar 250- 300 buah.
“Kalau sudah musim timur gelombang atau air pasang kecil, disitulah penyu mulai naik ke darat dan bertelur, sedangkan waktu musim barat gelombangnya sangat besar, susah untuk penyu bertelur,” kata Jakfar.
“Dari 2011 sampai sekarang selalu ikut serta dalam konservasi penyu dan mengawasi di pinggir pantai untuk mencari penyu yang lagi bertelur saat musim timur tiba,” lanjut Jakfar.
Jakfar menyebutkan PLN Aceh bersama Seulanga Aceh berharap dengan diadakannya program ini akan mampu menjadikan daerah tersebut sebagai tempat edukasi, penelitian dan ekowisata.
“Dimasa yang akan datang anak cucu kita masih dapat berjumpa dan melihat hewan yang anggun, langka serta di Lindungi ini,” demikian Jakfar. (Irfan)