Nelayan di Kota Sibolga Keluhkan Harga Jual Ikan Rendah Sejak Dua Pekan Terakhir

Share

Nukilan.id – Nelayan di Kota Sibolga mulai mengeluhkan rendahnya harga jual ikan sejak dua pekan terakhir yang diakibatkan oleh kurangnya daya beli masyarakat, Minggu (23/4/2023).

Baca Juga: Tak Sanggup Beli BBM Solar, Nelayan di Aceh Tidak Melaut

Salah satu nelayan pukat tongkol, Safarudin mengatakan, penurunan harga jual sudah mulai terlihat sejak minggu kedua menjelang lebaran dikarenakan kurangnya ikan jenis tongkol sehingga mempengaruhi daya beli masyarakat.

“Banyak nelayan udah jarang kelaut untuk mancing dikarenakan harga jual ikan pun rendah, justru banyak jenis ikan teri jadi jenis tongkol rendah,” kata Safarudin pada nukilan.id, Minggu (23/4/2023).

Ia menyampaikan, akibat dari harga jual yang rendah sangat mempengaruhi pendapatan nelayan setiap kali pergi menangkap ikan, tercatat sekali melaut biasanya nelayan memperoleh penghasilan dikisaran Rp800.000 hinnga Rp1.200.000 hasil dari penjualan tangkapan ikan. Namun, sejak dua pekan terakhir pendapatan hanya berkisar Rp400.000.

“Rezeki kita turun drastis, karena sekali melaut pun harus harus 10 hari paling lambat tapi kalau biasanya sih 15 hari,” ujarnya.

Safarudin menambahkan, seriap sekali melaut nelayan membutuhkan waktu 10 hingga 15 hari lamanya, tergantung situasi cuaca dan ketersediaan bahan bakan minyak (BBM) jenis solar sebagai bahan baku utama kapal laut.

“Kalau kita nelayan ini mau sampai 10 hari melaut, apa lagi kalau cuaca buruk kayak badai bisa sampai 15 hari,” tambahnya.

Selanjutnya, ia menjelaskan, sejauh ini belum ada tindakan dari pemerintah setempat untuk menindaklanjuti terkait harga jual ikan yang rendah jika dibandingkan dengan sebelum masuknnya bulan ramadhan 1444 hijriah.

“Pemerintah pun belum ambil tindakan untuk harga ikan ini, mana tau bisa lebih di perhatikan jadi harganya bisa naik pelan-pelan, sedangkan Sibolga ini kan terkenal karena julukan kota ikannya,” jelasnya.

Terakhir, Safarudin berharap, agar kedepannya harga jual ikan dapat kembali normal dan juga pemerintah setempat lebih memperhatikan setiap permasalahan yang dihadapi oleh nelayan dikarenakan banyak masyarakat yang bekerja sebagai nelayan dan pedagang.

“Harapanya sih, harga ini bisa balik kayak kemarin sebelum puasa, contohnya 2 ekor ikan tongkol berat 5 kilogram harusnya dijual Rp25.000 tapi sekarang justru jadi Rp15.000,” tutupnya. [Azril]

Baca Juga: Pertamina Diminta Tambah Kuota BBM Subsidi untuk Nelayan Banda Aceh

Read more

Local News