Nukilan.id – Bank Indonesia (BI) memandang pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang diramal bisa lebih cepat akan menjadi peluang manis bagi prospek ekspor Indonesia.
“Ini peluang emas bagi kita untuk memicu pertumbuhan ekspor yang lebih tinggi ke AS. Apalagi, ekspor kita ke AS juga menggeliat naik US$ 186,7 juta pada bulan lalu,” ujar Deputi Gubernur BI Sugeng, Kamis (25/3) via video conference.
Apalagi, seperti yang kita ketahui, negara Paman sam merupakan salah satu negara mitra ekspor terbesar Indonesia setelah China. Ekspor ke Indonesia ke AS memegang pangsa sekitar 12% hingga 13% dari total ekspor Indonesia.
Baca juga: BI Aceh Dorong Penggunaan Produk Lokal UMKM
Untuk itu, Sugeng meminta dunia usaha tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Dan menurutnya, salah satu produk yang perlu didorong untuk ekspor ke AS adalah produk industri manufaktur.
Prospek pertumbuhan ekonomi AS memang digadang bisa lebih cepat. Banyak pihak yang meramal negara tersebut bisa tumbuh lebih tinggi dari perkiraan-perkiraan semula.
Seperti contohnya, Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) yang meramal pertumbuhan ekonomi AS bisa tumbuh 5,1%. Padahal sebelumnya, IMF meramal AS hanya tumbuh 3,1%.
Baca juga: Sandi Dukung Pemko Medan Wujudkan The Kitchen of Asia
Pun Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) juga merevisi ke atas pertumbuhan ekonomi AS di tahun ini dari 3,2% menjadi 6,5%. [kontan.co.id]