Nukilan.id – Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (Diskopukmdag) Kabupaten Aceh Besar bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) menghadirkan desainer nasional untuk melakukan penguatan sektor ekonomi kreatif. pembinaan dan peningkatan industri kerajinan songket dan anyaman rotan di Aula Dekranasda Aceh Besar, Gampong Gani, Kecamatan Ingin Jaya, Kamis (30/3/2023).
Desainer Vinto R. Effendi akan mendampingi 14 pengrajin songket dan 10 penganyam rotan selama dua pekan kedepan di Aceh Besar.
Penjabat (Pj) Ketua Dekranasda Aceh Besar Cut Rezky Handayani mengatakan Aceh Besar memiliki produk unggulan dengan ciri khasnya serta menggunakan bahan baku lokal yang akan kita kembangkan bersama.
“Hari ini kita menghadirkan desainer nasional untuk mendampingi dan memberikan edukasi serta inspirasi agar songket dan anyaman rotan terus berinovasi,” katanya.
Ia mengaku selama ini terus bersinergi dengan stakeholders dalam rangka peningkatan kapasitas pengrajin dan peningkatan kualitas hasil karya. Hal itu dilakukannya agar produk songket dan anyaman rotan semakin berkualitas dan pengrajin mendapatkan nilai ekonomis yang lebih baik.
“Kita ingin pengrajin mendapatkan hasil yang lebih baik dengan meningkatnya kualitas dan kuantitas serta bernilai kompetitif dengan pembinaan dan pendampingan yang dilakukan,” harapnya.
Sementara itu Desainer Vinto sendiri mengaku tertarik untuk mendampingi pengrajin songket karena Aceh Besar memiliki songket warisan leluhur asli, bukan yang dibawa oleh pendatang, hal itu terbukti dengan alat tenun yang berbeda dengan yang ada di daerah lain.
“Aceh Besar punya warisan asli tenun songket yang perlu dikembangkan,” ujar Vento yang juga salah seorang Juri Inacraf.
Ketua Panitia Pelaksana Enni Zusniati, SE mengatakan para pengrajin akan dibina dan didampingi oleh dua pendamping yaitu Rustam Efendi atau lebih dikenal Vento dan Haerul UX UI yang juga Desainer dari Jakarta.
“Selama 12 hari akan berada di Darussalam membina 14 pengrajin songket dan 5 hari di Lhoknga bersama 10 Penganyam Rotan,” sebut Enny.
Ia menuturkan pembinaan nantinya dalam hal peningkatkan kualitas bahan, menjadikan kain tenun Aceh produk lokal agar memiliki ciri khas yang kuat. Sementara anyaman rotan diharapkan mampu menciptakan produk interior yang beragam, berkualitas dan berdaya saing.
“Tujuan pembinaan dan pendampingan ini untuk menjadikan kain tenun Aceh produk lokal memiliki ciri khas yang kuat serta menghasilkan produk interior anyaman rotan yang beragam, berkualitas dan berdaya saing,” pungkasnya.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Aceh Besar Ir. Darmansyah, ST, MT, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Aceh Besar Abdullah, SSos, Camat Darussalam dan Lhoknga.