Nukilan.id – Seorang aktivis Muslim berhijab, Kauthar Bouchallikht (27) telah memenangkan kursi parlemen Belanda. Aktivis iklim ini berhasil mengatasi kampanye Islamofobia dan rasis yang penuh kebencian.
“Wow. Kita berhasil. Terlepas dari segalanya, terima kasih untuk segalanya,” tulis Kauthar Bouchallikht di Twitter, dilansir dari About Islam, Selasa (23/3).
The New Arab melaporkan, perempuan berusia 27 tahun itu menambahkan bahwa dia akan bekerja untuk kesetaraan dan keadilan. Bouchallikht, yang merupakan keturunan Maroko, akan mewakili partai GroenLinks di parlemen. Menurut sumber media lokal, Bouchallikht menerima lebih 19 ribu suara.
Dalam sebuah wawancara 2020 dengan Belanda Glamour, Bouchallikht menjelaskan bahwa banyak orang di Belanda cenderung mengasosiasikan Islam dengan terorisme dan hal negatif. Karena stereotipe tersebut, tak jarang orang di Belanda terkejut melihat seorang Muslim yang terlibat dalam aktivisme iklim.
“Saya percaya bahwa Bumi diberikan kepada kita oleh Tuhan dan kita harus menjaganya dengan baik,” katanya.
Islam adalah agama terbesar kedua di Belanda, sekitar 4 persen dari populasi adalah muslim. Umat muslim Belanda sebagian besar tinggal di empat kota besar yakni, Amsterdam, Rotterdam, Den Haag, dan Utrecht. [Ihram.co.id].