Nukilan.id – Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Aceh dan Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) berkolaborasi untuk memperkuat sosialisasi mitigasi bencana kepada masyarakat. Penguatan mitigasi bencana ke akar rumput perlu agar ketahanan warga menghadapi bencana semakin kuat.
Hal itu mengemuka dalam rapat koordinasi antara pengurus Forum Pengurangan Risiko Bencana (F PRB) Aceh dengan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Ilyas, di Kantor BPBA, Kamis (27/10/2022).
Ketua Forum PRB Aceh Muhammad Hasan lebih dikenal dengan Hasan Dibangka mengatakan kehadiran FPRB untuk memperkuat ketahanan warga dalam menghadapi bencana. Salah satu strategi dengan memperbanyak sosialisasi dan pendidikan kebencanaan kepada warga.
Pengurus Forum PRB Aceh dari berbagai latar belakang profesi seperti akademisi, pekerja sosial, aktivis perempuan, dan pekerja media.
“Pendidikan kebencanaan harus jadi isu publik agar mitigasi menjadi budaya. Namun untuk menuju ke sana perlu sosialisasi yang masif,” kata Hasan Dibangka
Forum PRB Aceh dibentuk melalui Pergub No 06 Tahun 2020. Forum PRB Aceh merupakan mitra strategis Pemerintah Aceh dalam membangun masyarakat yang tangguh. Hasan dipercaya sebagai ketua periode 2022-2027.
Forum PRB Aceh diberi mandat untuk membangun kesadaran dan ketangguhan masyarakat terhadap bencana, mendorong partisipasi komunita, pengambil kebijakan, pelaku pembangunan, dan swasta dalam mitigasi bencana.
“Forum PRB Aceh juga mendorong semangat gotong royong dalam penanggulangan bencana,” kata Hasan.
Kepala BPBA Ilyas menuturkan FPRB merupakan mitra sukses dalam membangun mitigasi bencana.
“Saya akan membantu dan mendukung program Forum PRB Aceh,” kata Ilyas.
Ilyas mengatakan Aceh berada dalam lingkaran ragam bencana, seperti banjir, kebakaran lahan, angin kencang, hingga gempa serta tsunami. Dengan ragam potensi bencana maka diperlukan kesiapsiagaan warganya.
Ilyas berharap FPRB dapat mendidik warga agar semakin tangguh menghadapi bencana.
Sementara itu, Prof Samsul Rizal, Ketua Dewan Pakar Forum PRB Aceh dan didampingi oleh prof Afridar (mantan Rektor Unimal dua periode )menuturkan pendidikan kebencanaan sangat penting. Salah satu caranya dengan sosialisasi ke berbagai ruang masyarakat.
“Sosialisasi harus masif karena tidak butuh biaya besar,” kata mantan Rektor Universitas Syiah Kuala itu. []