Nukilan.id – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh melalui Bidang Seni dan Budaya menggelar Festival Saman bertajuk “Sinergi Lintas Generasi dalam Merawat Tradisi” di Taman Seni dan Budaya Aceh pada 27-28 September 2022.
Kepala Disbudpar Aceh melalui Kasie Bidang Seni dan Bahasa, Azizarmansyah menyampaikan, Disbubpar Aceh akan terus konsen untuk memberikan perhatian penuh kepada kegiatan seni dan budaya Aceh, terutama kesenian tradisi.
“Kita memiliki seni budaya yang ragam, hampir seluruhnya bernafaskan Islam, dan ini tentunya tidak terlepas dari peran leluhur yang telah mewariskannya kepada kita hari ini,” ungkap Aziz.
Menurut Aziz, tari Saman menjadi tanggung jawab kita bersama dalam menjaganya agar terus berkembang dan semakin dikenal di masyarakat luas.
Tari Saman, tambah Aziz, sejak ditetapkan pada tanggal 24 November 2011 silam oleh UNESCO dan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sebagai warisan budaya tak benda, tarian ini terus dikembangkan di berbagai daerah dengan berbagai event, mulai pelatihan guru tarian Saman dan pelatihan menari Saman hingga masuk keberbagai sekolah dan universitas.
“Kegiatan ini merupakan suatu wadah dalam mengangkat kreativitas para pelaku tari, sekaligus dapat melihat sejauh mana pencapaian artistis,” jelas Aziz.
Aziz berharap kepada peserta yang mengikuti lomba harus dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya untuk menunjukkan keahlian dan bersaing secara sehat, sehingga dapat menjadi yang terbaik.
“Untuk mengembangkan serta mengevaluasi tari Saman dan sekaligus mematangkan daya pikir, daya ingat, perlu adanya sebuah lomba atau kompetisi tari Saman,” sebut Aziz.
Terakhir, Aziz menyampaikan kepada dewan juri yang tidak diragukan lagi kredibilitasnya agar dapat memilih juara yang terbaik dan mengedepankan profesionalitas.
“Penilaian pada tari Saman akan dititikberatkan pada kemampuan setiap grup dalam mengikuti berbagai pergerakan,” tutup Aziz. []