Jelang KTT G20, Taman Mini Indonesia Indah Tengah Direnovasi

Share

Nukilan.id – Siapa yang tak tahu Taman Mini Indonesia Indah? Salah satu objek wisata populer di Jakarta ini terkenal dengan konsep kebudayaan Indonesianya. Kawasan yang biasa disebut TMII ini terletak di Jakarta Timur dan menempati lahan seluas 150 hektare.

TMII menampilkan beragam kebudayaan bangsa Indonesia dalam anjungan daerah berarsitektur tradisional, busana daerah, tarian, hingga tradisi. Di sana juga terdapat danau yang menggambarkan miniatur kepulauan yang ada di Indonesia dan salah satu wahana populernya adalah Teater IMAX Keong Mas.ndones

Sejak Januari 2022, TMII rupanya tengah direvitalisasi. PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan Ratu Boko (Persero) sebagai anggota Holding BUMN Pariwisata menjelaskan bahwa revitalisasi TMII bertujuan untuk mengembalikan marwah destinasi pariwisata tersebut, sekaligus untuk mendukung penyelenggaraan Presidensi G20 2022.

Revitalisasi TMII

Menurut keterangan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, total anggaran untuk renovasi TMII sebesar Rp1,13 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk penanganan jalan kawasan TMII, penataan area gerbang utama, dan renovasi joglo Sasono Utomo, Sasono Langen Budoyo, dan Sasono Adiguno.

Juga untuk renovasi museum, penataan lanskap pulau-pulau di Danau Archipelago, renovasi Museum Theater Garuda, Museum Telkom, Keong Mas, dan struktur parkir.

ā€œRenovasi ini dilakukan untuk mengembalikan marwah seperti sedia kala, seperti proporsi ruang terbuka hijau dengan bangunan yang dulu 70 banding 30 persen, saat ini kebalikannya. Selain itu, kami agendakan aktivitas destinasi melalui kerja sama dengan berbagai pihak terkait,ā€ kata Direktur Utama TWC Edy Setijono.

Pada Selasa (12/7/2022), Menteri PUPR meninjau progres renovasi TMII yang merupakan tempat wisata populer sejak tahun 1970-an.

ā€œKita mulai renovasi atas perintah Presiden Jokowi untuk menjadikan TMII menjadi destinasi wisata yang lebih aman, nyaman, dan sehat,” kata Menteri Basuki.

Menteri Basuki juga menjelaskan bahwa tujuan utama renovasi sarana dan prasarana TMII untuk meningkatkan pelayanan TMII sebagai destinasi wisata masyarakat sekaligus persiapan Presidensi Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada November mendatang. Rencananya, TMII akan dipakai untuk lokasi dinner G20.

Renovasi kawasan TMII jelang KTT G20 diharapkan dapat merepresentasikan keragaman dan kekayaan potensi daerah dan budaya yang ada di Indonesia “Seperti halnya renovasi GBK yang sudah dilakukan dalam rangka persiapan Asian Games 2018 lalu,” kata Menteri Basuki.

Untuk perbaikan meliputi perbaikan anjungan provinsi yang sebelumnya terkotak-kotak dengan pagar besi beton, sekarang akan dibuat menyatu tanpa sekat antar anjungan dengan lansekap hijau. Dalam tinjauannya, Menteri Basuki juga melihat rehabilitasi Gedung Sasono dan Tugu Api/Pancasila.

“Di Sasono Utomo kita rehabilitasi bangunan lamanya, kita sesuaikan karpetnya diganti dengan marmer supaya lebih sehat. Tugu Api/Pancasila yang sebelumnya lantai keramik kita jadikan rumput dengan motif seperti desain awal. Hal ini sesuai arahan Presiden Jokowi agar terlihat lebih alami, lebih hijau tidak didominasi bangunan beton,” jelasnya.

Saat ini, progres rata-rata pekerjaan renovasi TMII sudah di atas 70 persen dan targetnya akan selesai pada akhir Juli ini. Namun, pekerjaan Tugu Pancasila/Tugu Api ditargetkan rampung pada Agustus 2022 karena harus dipasang 17 layer tembaga.

Sebagai informasi, TMII mulai dibangun tahun 1972 dan diresmikan pada tanggal 20 April 1975. Gagasannya datang dari Ibu Negara Siti Hartinah yang dikenal dengan sebutan Ibu Tien Soeharto. Ibu Tien berinisiasi untuk pembangunan miniatur yang memuat kelengkapan Indonesia dengan segala isinya.

Lewat miniatur Indonesia di TMII diharapkan dapat membangkitkan rasa bangga dan cinta Tanah Air bagi seluruh bangsa Indonesia. Anjungan daerah merupakan salah satu bangunan ikonik di TMII dengan ciri khas arsitektur tradisional daerah-daerah di Indonesia. Anjungan-anjungan berderet mengelilingi danau, melambangkan satu kesatuan tak terpisahkan. Setiap provinsi menampilkan rumah adat dengan bentuk asli hingga ornamen lengkap.

Bukan hanya sekadar bangunan rumah adat, anjungan ini juga dapat menjadi sumber informasi bagi masyarakat mengenai benda-benda bersejarah, pakaian adat, peralatan kesenian, hasil kerajinan, dan benda-benda warisan budaya.

Selain anjungan, TMII juga memiliki berbagai pilihan museum yang dapat dikunjungi. Beberapa di antaranya adalah Museum Indonesia, Museum Transportasi, Museum Perangko, Museum Olahraga, Museum Pusaka, Museum Asmat, Museum Timor Timur, Museum Hakka Indonesia, Museum Serangga dan Taman Kupu, serta Museum Fauna Indonesia Komodo dan Taman Reptil. [GNFI]

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News