Nukilan.id – Beberapa hari terakhir bergaung penyebutan Nova Iriansyah “Gubernur Terburuk Sepanjang Sejarah Aceh” yang disampaikan Partai Aceh. dalam Rapat Paripurna di Gedung Utama DPRA, Jumat, 1 Juli 2022.
Status Aceh sebagai provinsi termiskin di Sumatera serta kelima di Indonesia, dinilai anggota DPR Aceh akibat tata kelola yang buruk. Itu sebabnya, wakil dari 5 juta lebih rakyat Aceh menilai; Nova Iriansyah sebagai terburuk sepanjang sejarah Aceh.
Anehnya, meski di satu sisi Fraksi PA menerima Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBA 2021, namun Fraksi PA menyimpulkan bahwa Nova Iriansyah telah gagal dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai Gubernur Aceh dan gagal dalam mewujudkan visi – misi Aceh Hebat yang menjadi jargon pemerintah Irwandi – Nova.
Kemiskinan Aceh
Berkesan agak janggal, jika kemisikinan sebagai indikator, melabeli Nova terburuk!
Baiklah, mari kita lihat sejak 2007, BPS yang dirilis. Penduduk miskin tahun 2007 26,65%, penduduk miskin tahun 2008 23,53%, penduduk miskin tahun 2009 21,80% Penduduk miskin tahun 2010 20,98%, penduduk miskin tahun 2011 19,57%. Label yang disematkan Aceh termiskin se-Sumatera.
Selanjutnya 2012 Semester 1: 19,46% II: 18,58%; 2013 Semester 1: 17,60% II: 17,72%; 2014 Semester 1: 18,05% II: 16,98%. Masih label yang sama;
2015 Semester 1: 17,08% II: 17,11% ; 2016 Semester 1: 16,73% II: 16,43% termiskin ke 2 se-Sumatera, setelah Bengkulu;
2017 Semester 1: 16,89% II: 15,92%; 2018 Semester 1: 15,97% II: 15,68%; 2019 Semester 1: 15,32% II: 15,01%; 2020 Semester 1: 14,99% II: 15,43%; 2021 Semester 1 : 15,33% II : 15,53% .( https://www.bps.go.id ). Kembali Aceh mendapat label termiskin se-Sumatera.
Kemiskinan Aceh sudah terjadi sejak lama, tetapi mengapa isu tersebut baru diangkat pada masa akhir tugas beliau?
Adilkah “dosa warisan” menjadi dasar label Nova sebagai “Gubernur Terburuk Sepanjang Sejarah Aceh”? Mengapa label tersebut tidak disematkan kepada gubernur sebelumnya ? dulu Aceh juga termiskin se sumatera?
Bila dihitung sejak tahun 2017 yang lalu sampai 2021, dimana beliau menetapkan posisi Aceh, angka kemiskinan semester I dan II, menurun yaitu 1,53% dan 0,59%. Apakah ini bukan prestasi?
Melongok Gebrakan Nova Iriansyah
14 ruas jalan beberapa tahun
Sekretaris Dinas PUPR Aceh Muhammad Yasir, menjelaskan, dari 14 ruas jalan pembangunan Proyek Mulitiyears, dua diantaranya sudah selesai. Yasir menjelaskan, sejarah peningkatan jalan batas Aceh Timur-kota Karang Baru, merupakan bagian dari pembangunan infrastruktur Pemerintah Aceh sejak awal tahun 90-an, dan dapat diselesaikan pada tahun 2021.
“Saat ini dengan penanganan skema MYC TA 202-2021, ruas jalan ini kini dapat dinikmati oleh masyarakat dengan nyaman dan aman,” jelasnya.
Sementara itu, lanjut Yasir, untuk proyek Peningkatan Jalan Batas Gayo Lues – Babah Roet dibangun sepanjang 28,338 meter dimulai dari perbatasan perbatasan Kabupaten Gayo Lues – Kabupaten Aceh Barat Daya dan berakhir di Simpang le Mirah Kecamatan. Babah Roet Kabupaten Aceh Barat Daya.
Dalam sambutan gubernur Aceh saat peresmian jalan tembus Jalan Batas Aceh Timur dengan Karang Baru, Aceh Tamiang Nova mengaku tidak menyangka pembangunan bisa terwujud sesuai target.
Nova menambahkan, setelah jalan tersebut selesai akan disusul juga jalan batas Galus-Abdya yang saat ini penyelesaian akhir serta ruas jalan multiyears lainnya yang juga selesai akhir tahun ini sebagaimana dimaksud kontrak yang dimaksud.
“Tiga ruas menuju Perlak-Lokop Desember selesai, jalan Sinabang-Sibugo Desember selesai, jalan Jantho-Lamno Oktober selesai.
Kapal Aceh Hebat
Melongok ke masa sebelumnya, Gubernur Aceh Ir. Nova Iriansyah bersama Bupati Aceh jaya Drs. HT Irfan Tb melakukan peluncuran perdana kapal KMP hebat 1 yang diadakan di pelabuhan Calang kecamatan Krueng Sabee, 09/03/2021 ( https://aceh.antaranews.com .) Kini telah ada Kapal Aceh Hebat 1, 2 dan 3 yang telah dinikmati masyarakat Aceh.
Hasil Fenomenal Sektor Pendidikan
Dibawah restu Nova Iriansyah, mendorong percepatan pembangunan pendidikan. Taqwallah sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Tahun 2022 ini 6.303 siswa lulus Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), Aceh Peringkat 8 Nasional!.
Berdasarkan persentase, Aceh peringkat pertama siswa lolos Seleksi SBMPTN yaitu 37,01%!. Pencapaian yang luar biasa, dimana pada tahun 2018 Aceh hanya di urutan ke 23 ke bawah. Begitupun tahun 2021 yang lalu.
Adakah pendidikan sefenomenal ini sebelumnya?
Ucapkan Terima Kasih
ucapan terima kasih dan rasa syukur masyarakat mengalir bagai udara, di berbagai pelosok Aceh, seperti yang disampaikan Bupati Aceh Tamiang, Abdya, dan Gala Gubernur Nova Iriansyah yang sudah meresmikan dua dari 14 ruas jalan multiyears. Wabup Aceh Tamiang HT Insyafuddin yang mewakili Bupati mengatakan atas nama seluruh masyarakat Aceh Tamiang, ia menyampaikan terima kasih kepada Gubernur yang telah mengakomodir aspirasi masyarakat.
“Alhamdulillah kami sangat bersyukur, jalan penghubung sepanjang 15,1 kilometer ini telah selesai dilaksanakan,” kata dia.
“Tadi kami berangkat jam 7 dari Gayo Lues, jam 9 sudah sampai (di Babahrot, Abdya).
Hal senada beroperasinya Kapal Aceh Hebat, khususnya Simelue, Sabang dan lintasan Kapal Aceh Hebat, mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Aceh.
Usul Nama Jalan
Secara terpisah, Anggota DPRA daerah pemilihan Aceh Tamiang, Asrizal H Asnawi, mengaku sangat bersyukur atas diresmikannya jalan batas Aceh Timur dengan Karang Baru, Aceh Tamiang.
Dia mengungkapkan, tahun 2005 silam dirinya mengusulkan untuk mengusulkan agar Aceh Tamiang agar jalan tersebut dialihkan menjadi milik provinsi. Sehingga sejak tahun 2016, Pemerintah Aceh berkewajiban membiayainya dengan APBA. Cuma anggarannya paling banyak Rp 30 miliar.
“Dengan segala dinamika yang ada di DPRA sampai menjadi salah satu bahan hak angket DPRA. Namun Pemerintah Aceh di bawah komando Ir Nova Iriansyah tetap kekeuh melanjutkan pembangunan jalan tersebut dengan pola tahun jamak atau multiyears,” ujar Asrizal.
“Alhamdulillah hari ini jalan tersebut selesai dibangun dan ini akan menjadi warisan atau warisan bersejarah dari Ir Nova sebagai Gubernur Aceh,” tambah politik PAN ini.
Menurutnya, jalan itu tidak akan tuntas tanpa ada tekad yang kuat dari Gubernur Nova. Paling tidak, jalan itu baru akan selesai pada 2030 setelah sebagian jalan lainnya yang telah dibangun mengalami kerusakan.
Karena itu, atas nama masyarakat Aceh Tamiang dia mengusulkan agar nama Ir Nova Iriansyah ditabalkan sebagai nama jalan.
“Atas nama masyarakat Aceh Tamiang, sebagai Anggota DPRA asal Aceh Tamiang, saya mengusulkan nama jalan yang diresmikan itu ditabalkan jadi Jalan Ir Nova Iriansyah,” usul Asrizal.
Menyimak gebrakan Nova untuk mewujudkan Aceh Hebat, merayakan prestasi hebatl, Bro?
Layakkah Nova Iriansyah menyandang gelar “Gubernur Terburuk Sepanjang Sejarah Aceh”?. []