Jadi Khatib Arafah, Abrar ZYM Sampaikan Haji Akbar dan Moderasi Beragama dari Tanah Mulia

Share

Nukilan.id – Kakankemenag Banda Aceh H. Abrar ZYM, S.Ag., MH menjadi Khatib Wukuf Arafah Jamaah Haji Indonesia Kloter 5 BTJ. Abrar menyampaikan ringkasan khutbah wukuf Prof Mohammad Mukri Ketua PBNU/ Delegasi Amirul Hajj Musim Haji 1443 H/2022 M tentang Haji Akbar dan Moderasi Beragama dari Tanah Yang Mulia, Jumat, 8 Juli 2022.

Abrar dalam khutbahnya membacakan ayat Haji Akbar dalam Surat At Taubah Ayat 3. Inilah ayat Al Quran yang menyebutkan  langsung Istilah haji Akbar, Haji Akbar yang jatuh pada Hari jumat pernah dialami oleh Rasulullah Saw pada tahun ke 9 H.

Haji Akbar memiliki keistimewaan dan kelebihan dibanding musim haji lainnya disebutkan dalam Kitab Mughni al-Muhtaj Jilid 1 hal. 497 beberapa keistimewaan haji akbar menurut ulama kalangan syafi’iyyah jika hari Arafah jatuh pada hari Jumat, maka seluruh yang berkumpul di padang Arafah akan langsung mendapat ampunan dari Allah tanpa perantara.

Lanjut Abrar, pada momentum haji akbar ini mari kita merenungkan perjalanan kehidupan kita sekaligus mengambil ibrah sebagai modal menghadapi masa depan. Mari kita bermuhasabah, bahwa kehadiran kita ke Tanah Suci ini berasal dari arah yang berbeda-beda. Kita disatukan oleh Allah swt dalam keragaman bangsa, suku, budaya, bahasa, dan banyak perbedaan-perbedaan lainnya yang merupakan sunnatullah.

Kita disatukan dalam Islam rahmatan lil alamin, melalui tuntunan syariat menjalankan kewajiban haji di Tanah Suci. Dengan hal ini kita diingatkan betapa pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai ukhuwah Islamiyyah, ukhuwah basyariyah, dan ukhuwah wathoniah. Janganlah kita bercerai berai, ucap Abrar dengan membacakan firman Allah surat Ali Imran ayat 103.

Dalam momentum haji ini,  kita diingatkan untuk menanggalkan “ke-aku-an” kita, mari mengagungkan Allah yang merupakan Dzat paling berhak dalam kehidupan. Kita hadir hanya dengan memakai dua helai kain putih yang menjadi simbol ketidak mampuan dan kepasrahan kepada Allah. Pakaian ihram yang kita pakai ini menunjukkan bahwa kita semua sama di hadapan Allah swt.

Bukan jabatan, bukan harta, dan bukan kelebihan fisik yang pantas untuk dibanggakan di hadapan Allah karena yg menjadi barometernya, tidak ada yang paling hebat diantara suku dan bangsa itu, kecuali orang yang Taqwa, ucap Abrar.

Dalam rangka mewujudkan kehidupan yang harmoni antar sesama, sudah semestinya kita mengedepankan sikap moderat dalam segala hal, wa bil khusus moderat dalam beragama.

Moderasi beragama adalah cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama, yaitu melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemashlahatan umum, berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa.

“Moderasi bergama harus terus kita
syiarkan ke seluruh penjuru dunia agar
peradaban dan perdamaian dunia bisa
terwujud”, tutur Abrar. []

Read more

Local News