Nukilan.id – Ajang balap Formula E atau Jakarta E-Prix siap digelar pada 4 Juni 2022. Meski awalnya balapan akan digelar di jalan raya sekitar Monumen Nasional, namun kemudian dipindahkan ke Jakarta International E-Prix Circuit, Jakarta Utara, yang lokasinya berdekatan dengan Pantai Karnaval Jaya Ancol dan Stadion Internasional Jakarta.
Bagi yang masih asing dengan balapan Formula E, ajang ini adalah balapan single seater dengan konsep berbeda dari Formula 1. Sementara Formula 1 memakai mesin gabungan pembakaran internal dan hybrid, Formula E menggunakan mobil dengan mesin bertenaga listrik. Dari segi kecepatan, mobil F1 pun masih jauh lebih unggul ketimbang Formula E. Keduanya tidak bisa dibandingkan mana yang lebih unggul karena mengusung konsep yang berbeda.
Ajang balap Formula E juga memiliki tujuan untuk mempromosikan penggunaan kendaraan listrik dan solusi energi terbarukan di kota-kota besar di seluruh dunia. Di Indonesia, pelaksanaan Jakarta E-Prix sempat tertunda karena pandemi Covid-19 sampai akhirnya dalam hitungan hari para penggemar balapan bisa menyaksikan langsung acara tersebut di sirkuit baru Jakarta.
Lantas, bagaimana persiapan Jakarta E-Prix, siapa saja pembalap yang akan berlaga, dan seperti apa kondisi sirkuit Ancol? Berikut beragam fakta menarik yang perlu diketahui soal penyelenggaraan Formula E pertama di Indonesia:
Formula E pertama di Indonesia
Bagi yang masih asing dengan balapan Formula E, ajang ini pertama kali diperkenalkan di Beijing, China pada tahun 2014. Baru pada musim 2020-2021, status ajang balap ini sudah menjadi kejuaraan dunia dan setara dengan Formula 1.
Jakarta E-Prix sendiri akan menjadi balapan Formula E pertama di Indonesia. Total balapan Formule E musim ini ada 16 seri. Di mana ada 10 negara yang menggelar balapan tersebut. Formule E di Jakarta merupakan seri kesembilan yang digelar musim ini dan akan diikuti oleh 11 tim dengan 22 pembalap.
Arab Saudi, Inggris, Amerika Serikat, Jerman dan Italia menggelar dua seri sekaligus. Sedangkan Meksiko, Indonesia, Maroko, Monaco hanya menggelar satu seri. Negara yang menggelar balapan satu seri maka hanya akan menggelar balapan satu hari, dan dua seri berarti dua hari pelaksanaan.
Pada Rabu (1/6/2022), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan bahwa persiapan Formula E sudah rampung dan tinggal pelaksanaannya pada Sabtu mendatang. Saat ini panitia penyelenggara tinggal memoles berbagai kelengkapan pendukung seperti pemasangan stiker dan pengecatan tahap akhir. Para pembalap pun diketahui sudah tiba 100 persen.
Presiden Joko Widodo juga dijadwalkan hadir langsung di Sirkuit Ancol untuk menyaksikan balapan Formula E Jakarta 2022. Menjelang kedatangan Presiden Jokowi, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo telah menyiapkan pengaturan arus lalu lintas dengan 1.700 personel.
Ketua Komite Penyelenggara Jakarta E-Prix, Ahmad Sahroni, memaparkan biaya penyelenggaran balapan ini mencapai Rp120-130 miliar. “Untuk aspalnya saja kan hampir Rp60 miliar, selebihnya pembangunan grandstand dan segala macamnya,” jelasnya.
Bagi yang ingin menyaksikan Formula E secara langsung, panitia menjual 60 ribu tiket yang terdiri dari lima kategori, yaitu Festival Ancol, Festival Circuit, Grandstand, VIP dan VVIP. Adapun tiket termurah dijual seharga Rp250 ribu dan Rp450 ribu, serta termahal Rp10 juta. Tiket dapat dibeli di situs resmi jakartaeprixofficial.com.
Untuk masyarakat yang akan menonton Jakarta E-Prix pun sudah disiapkan bus transit dari Jakarta International Expo (JI-Expo) Kemayoran, Jakarta Pusat, menuju Ancol.
Sirkuit dan mobil baru Formula E
Jakarta International E-Prix Circuit diketahui memiliki panjang lintasan 2,4 kilometer dengan lebar 12 meter dan memiliki trek lurus 600 meter dengan 18 tikungan. Setiap tikungan pun memiliki lebar berbeda, dari 12 meter hingga 18 meter.
Sirkuit baru ini juga memiliki bentuk lintasan seperti kuda lumping yang merupakan wujud warisan nasional. Adapun sejumlah fasilitas dan spesifikasi mumpuni telah tersedia, mulai dari pengaspalan landasan sirkuit, dilengkapi aspal tambahan untuk menghindari mobil balap yang terkadang melewati batas lintasan, dan ada lima zona yang dapat digunakan.
Ada pula banking atau lintasan miring 6 derajat, grandstand (kursi penonton bertingkat), paddock (ruangan untuk menyimpan mobil dan alat berat pendukung balapan), dan pagar di sepanjang lintasan demi kenyamanan.
Ajang Formula E disebutkan menjadi satu-satunya greensportainment di Indonesia yang menekankan pada aspek keberlanjutan lingkungan. PT PLN (Persero) dikabarkan siap menggelontorkan dana Rp7 miliar untuk memasok listrik hijau.
Co-Founder/Chief Championship Officer FEO, Alberto Longo, menilai ajang balap di Jakarta ini akan lebih menarik karena memiliki lintasan lebih lebar dan dibangun di dalam kota, sedangkan di sejumlah negara, sirkuit dibuat di jalan raya.
Sementara itu, CEO Formula E Jamie Reigle mengatakan sirkuit ini memiliki tiga keunggulan, yaitu merupakan sirkuit baru dengan suasana baru bagi pembalap, memiliki layout berbentuk kuda lumping dengan banyak tikungan, juga lokasinya dekat dengan Jakarta International Stadium (JIS) yang dapat memberi dampak baik untuk masyarakat yang gemar menikmati ajang olahraga.
Menurut Jamie, banyaknya tikungan akan berdampak positif karena mobil Formula E memiliki fitur Regenerative Brake yang berfungsi sebagai pengisi daya baterai berada di belakang supir. “Desain sirkuit memiliki banyak tikungan, itu bagus untuk meng-charge mobil ketika menginjak rem. Saya optimistis dengan event ini,” ujarnya.
Dari sisi pembalap, Stoffel Vandoorne yang merupakan pimpinan klasemen sirkuit di Jakarta akan menjadi tantangan tersendiri dan ia mengaku sangat antusias dengan balapan Formula E kali ini.
“Ini adalah sirkuit yang sama sekali berbeda, saya bahkan tidak tahu seperti apa kondisinya saat ini. Saya pernah ke Jakarta sebelumnya dan biasanya sangat panas dan lembab, ini akan menjadi tantangan. Sejauh ini, saya tidak tahu apa yang diharapkan, tetapi saya sangat menantikannya,” ujar Vandoorne.
Pada ajang Jakarta E-Prix kali ini, para pembalap akan menggunakan mobil generasi kedua. Menurut keterangan Ahmad Sahroni, perbedaan generasi mobil ini adalah perkembangan teknologi dan metode baru. Diketahui mobil generasi satu memiliki kendala besar perihal baterai. Karena kapasitas baterai tidak terlalu besar, maka pembalap harus berhenti di tengah-tengah untuk mengganti kendaraan dan melaju ke garis putaran terakhir.
Sedangkan dengan mobil terbaru, kapasitas daya penyimpanan baterainya dua kali lipat lebih besar sehingga tidak lagi diperlukan penggantian mobil di tengah laga. Bobot mobil generasi dua ini pun lebih berat, yaitu 903 kilogram dengan bobot baterai 385 kilogram.
Jadwal Jakarta E-Prix 2022 dan klasemen seri ke delapan
Berikut jadwal lengkap acara Formula E Jakarta 4 Juni 2022:
- 10.00-10.40: pembukaan dan acara musik
- 10.40-11.55: kualifikasi grup A dan B
- 12.30-14.45: hiburan konser musik untuk masing-masing area tiket
- 14.45-15.00: opening ceremony
- 15.00-15.03: MC race announcing
- 15.03-15.04: mobil masuk posisi start
- 15.04-16.00: balapan digelar
- 16.00-16.30: podium ceremony
Setelah acara inti, acara hiburan masih dilanjutkan dengan konser musik hingga pukul 22.00 WIB. Adapun hingga balapan seri kedelapan Formula E sebelumnya, pembalap dari Tim Mercedes EQ, Stoffel Vandoorne, memimpin puncak klasemen dengan 111 poin.
Berikut klasemen terbaru Formula E:
1. Stoffel Vandoorne: 111 poin
2. Edoardo Montara: 99 poin
3. Jean-Eric Vergne: 95 poin
4. Mitch Evans: 83 poin
5. Robin Frijns: 81 poin
6. Nyck de Vries: 65 poin
7. Andre Lotterer: 59 poin
8. Pascal Wehrlein: 51 poin
9. Lucas di Grassi: 49 poin
10. Antonio Felix da Costa: 42 poin
11. Jake Dennis: 28 poin
12. Sam Bird: 28 poin
13. Nick Cassidy: 16 poin
14. Oliver Rowland: 10 poin
15. Sebastien Beumi: 10 poin
16. Oliver Turvey: 6 poin
17. Oliver Askew: 3 poin
18. Alexander Sims: 2 poin
19. Maximilian Gunther: 2 poin
20. Dan Ticktum: –
21. Sergio Sette Camara: –
22. Antonio Giovinazzi: –
Sumber: GoodNewsFromIndonesia