Nukilan.id – Merespons cuitan aktor Hollywood Leonardo DiCaprio terkait hutan Amazon yang semakin memburuk, Presiden Brasil Jair Bolsonaro telah mengatakan kepadanya untuk “menutup mulutnya”.
Melalui Twitter, DiCaprio mengatakan bahwa dia ingin generasi muda untuk memilih pemimpin Brasil yang lebih berkontribusi terhadap kerusakan hutan hujan Amazon sejak berkuasa.
“Brasil adalah rumah bagi Amazon dan ekosistem lain yang penting bagi perubahan iklim,” cuit Leonardo di akun Twitter resminya dikutip oleh CNN, Rabu (4/5).
“Apa yang terjadi di sana penting bagi kita semua dan pemungutan suara kaum muda adalah kunci dalam mendorong perubahan untuk planet yang sehat,” tambahnya.
Geram akan cuitan tersebut, Bolsonaro mengecam DiCaprio, dan mengatakan bahwa aktor itu berbicara omong kosong.
Berbicara di Istana Alvarado Brasil, Bolsonaro mengingatkan bahwa wakil presiden Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengatakan bahwa tanpa agribisnis Brasil, dunia akan kelaparan.
“Jadi, DiCaprio lebih baik tutup mulut daripada berbicara omong kosong,” ujar pemimpin Brasil itu kepada CNN.
Bolsonaro bahkan membalas komentar aktor tersebut melalui Twitter.
Dalam nada sarkas, dia berterima kasih kepada DiCaprio atas dukungannya dan menyatakan bahwa sangat penting bagi setiap orang Brasil untuk memilih dalam pemilihan mendatang pada Oktober.
Namun dia menambahkan bahwa warga Brasil-lah yang akan memutuskan apakah mereka ingin mempertahankan kedaulatan di Amazon atau diperintah oleh “penjahat yang melayani kepentingan asing”.
Dalam tweet berikutnya, Bolsonaro mengkritik aktor itu karena salah memposting foto hutan Amazon dari tahun 2003, ketika berbicara tentang kebakaran hutan yang terjadi pada tahun 2019.
Meskipun begitu, CNN melaporkan bahwa perusakan hutan hujan terbesar di dunia itu telah melonjak sejak Jair Bolsonaro menjabat pada 2019.
Dia dilaporkan melemahkan perlindungan lingkungan, dengan alasan menghambat pembangunan ekonomi yang dapat mengurangi kemiskinan di wilayah Amazon.
Selain itu, pada bulan Oktober, sekelompok pengacara iklim bahkan mendesak Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk menyelidiki Bolsonaro atas dugaan serangannya di Amazon, yang menurut mereka merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Mengutip laporan dari National Institute for Space Research (INPE) Brasil, CNN melaporkan bahwa bagian dari hutan hujan Amazon yang terkena dampak deforestasi dalam tiga bulan pertama tahun 2022 adalah yang tertinggi yang pernah tercatat. [Rmol.id]