Nukilan.id – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Banda Aceh melaksanakan High Level Meeting (HLM) di Ruang Auditorium, Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Selasa (22/3/2022).
Pertemuan ini dihadiri oleh Walikota Aceh, H. Aminullah Usman, SE.Ak, MM. yang sekaligus membuka kegiatan HLM TPID. Selain itu, hadir pula Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh Achris Sarwani, Sekda Banda Aceh, Amiruddin, SE, M.Si, Wakapolres, Satya Yudha Prakasa, S.IK, dan Kepala BPS Banda Aceh, Amir Fadli. Seluruh tim TPID di Banda Aceh juga hadir secara langsung.
High Level Meeting kali ini diselenggarakan dalam rangka untuk memperkuat strategi, koordinasi dan sinergi seluruh stakeholders dalam menjaga inflasi di Banda Aceh supaya tetap terkendali dan rendah.
Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh Achris Sarwani mengatakan bahwa inflasi Banda Aceh pada Februari 2022 terealisasi sebesar 2,88% secara tahunan dan -0,34% secara bulanan.
Disampaikan bahwa deflasi pada bulan Februari disumbang utamanya oleh komponen bahan makanan pokok. Secara rata-rata 3 tahun terakhir, inflasi Banda Aceh mencatatkan 2,21% secara tahunan. Nilai tersebut mendekati batas bawah dari sasaran inflasi nasional 3%±1%. Inflasi yang rendah tersebut juga merupakan cerminan kinerja dari Tim Pengendalian Inflasi (TPID) dalam mengendalikan inflasi di Banda Aceh.
“Inflasi yang lebih rendah serta stabil menunjukkan bahwa harga-harga relatif terkendali dan terjangkau oleh masyarakat” ujar Achris.
Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman menyampaikan arahan kepada anggota TPID Banda Aceh dan sekaligus membuka HLM TPID.
Dalam arahannya, Walikota menyampaikan untuk memperkuat koordinasi dan sinergi seluruh pemangku kepentingan dalam menjaga laju inflasi di Kota Banda Aceh supaya tetap rendah dan stabil.
“Pemerintah Kota Banda Aceh sepanjang tahun 2021 telah melaksanakan banyak hal dalam upaya menjaga stabilitas inflasi daerah, diantaranya melalui Kegiatan Pelaksanaan Pasar Murah/Operasi Pasar, Pengawasan Ketersediaan Barang Pokok dan Pemanfaatan Cold Storage” ungkap Aminullah.
Setelah sambutan, Walikota Banda Aceh dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Bank Indonesia dengan Pemerintah Kota Banda Aceh yang mencakup pengendalian inflasi, pengembangan ekonomi, peningkatan daya saing daerah, investasi dan promosi perdagangan.
Selanjutnya, dilakukan pemaparan kondisi inflasi terkini oleh Kepala BPS Banda Aceh, Amir Fadli. Ia menyampaikan Perkembangan Inflasi dan Data Strategis Kota Banda Aceh 2021-2022. Dijelaskan pula bahwa pertumbuhan ekonomi jauh lebih baik dari tahun sebelumnya, yang pernah terjadi penurunan karena COVID-19. Pada bulan Februari 2022 terjadi deflasi sebesar 0,34%. Penyumbang deflasi antara lain ikan tongkol, telur ayam, daging ayam ras, minyak goreng, dan ikan kembung.
Lebih lanjut upaya pengendalian inflasi untuk menjaga keseimbangan Supply – Demand sangat penting. Agar di saat perekonomian kita mulai pulih dan daya beli masyarakat telah kembali normal, tidak terjadi tekanan signifikan terhadap harga-harga.
Kebijakan pengendalian inflasi tidak hanya fokus pada upaya-upaya pengendalian harga, namun juga diarahkan pada upaya untuk memastikan terjaganya daya beli masyarakat melalui penguatan perlindungan sosial dan dukungan terhadap sektor UMKM.
Pemerintah daerah diharapkan memperkuat kebijakan pemerintah pusat dengan mempercepat realisasi APBD terutama belanja bantuan sosial dan belanja modal yang mendukung pemulihan ekonomi termasuk sektor UMKM. Penguatan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dilakukan dengan mengarahkan belanja pada produk-produk dalam negeri maupun UMKM.
Ketersediaan data informasi pangan yang akurat diperlukan untuk mendukung perumusan kebijakan di tingkat pusat dan daerah. Pemerintah daerah diharapkan dapat membangun optimisme pemulihan ekonomi degan terus memberikan informasi kepada masyarakat mengenai langkah-langkah kebijakan dan penanganan pandemi COVID-19 di pusat dan daerah.
High Level Meeting TPID dilanjutkan dengan diskusi menyambut bulan Ramadhan 1443H yang dipimpin oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Banda Aceh Jalaluddin, Kepala Tim Perumusan Kebijakan Bank Indonesia Yon Widiyono, dan Kepala Bagian Ekonomi Nella Vanesa. Diskusi membahas langkah-langkah konkrit pengendalian inflasi menjelang bulan Ramadhan 1443H. []