Nukilan.id – Walikota Banda Aceh H. Aminullah Usman, SE.Ak, MM dinobatkan sebagai Bapak Ekonomi Banda Aceh. Penobatan itu dilakukan oleh ketua Yayasan Aceh Kreatif Delky Nofrizal Qutni di Pendopo Walikota Banda Aceh.
Penobatan sebagai Bapak Ekonomi tersebut memang sudah sepatutnya dan memenuhi kriteria. Mengingat kontribusi dan indikator capaian yang signifikan kemajuan sektor ekonomi Banda Aceh di bawah kepemimpinan Aminullah,” kata ketua Yayasan Aceh Kreatif Delky Nofrizal Qutni dalam keterangannya kepada Nukilan.id Selasa (1/03/2022).
“Sebagai civil society, tentunya kita tidak hanya memberikan masukan dan saran untuk perbaikan, namun sudah seyogyanya mengapresiasi serta mengakui capaian maupun prestasi yang telah dibuktikan,” sebutnya.
Menurutnya, berbagai indikator, kalau Almarhum Bapak Mawardi Nurdin dulu berhasil membangun fisik Banda Aceh pasca Tsunami sehingga sudah tepat ditetapkan sebagai bapak Pembangunan. Begitupun halnya dengan Bapak Aminullah yang telah berhasil dengan capaian-capaian terukur membangun ekonomi Banda Aceh, tentunya sangat tepat dinobatkan sebagai Bapak Ekonomi.
Delky menjelaskan, sebelumnya jumlah UMKM di Banda Aceh ialah 8.900 unit. Namun, semenjak Banda Aceh dipimpin oleh Aminullah Usman hingga tahun 2021 lalu jumlah UMKM di Banda Aceh sudah bertambah hingga 16.970 unit, dan saat ini terus mengalami peningkatan. “Tentunya kenaikan jumlah dan pertumbuhan UMKM di Banda Aceh ini sesuatu yang sangat signifikan yakni mencapai 91% dari jumlah sebelumnya dan sangat patut diacungi jempol.
Dia menambahkan, jika kita lihat dari jumlah masyarakat Banda Aceh yang menggunakan rentenir atau tengkulak untuk mendapatkan pinjaman turun drastis. Dari yang semula 80 persen pada tahun 2018 menjadi 14 persen di tahun 2019, serta tersisa hanya 2 persen pada 2020, dan hal ini terus menurun hingga Banda Aceh sepenuhnya menjadi daerah bebas rentenir.
Oleh karena itu, ketergantungan masyarakat terhadap jasa tengkulak atau rentenir juga turut berdampak terhadap angka kemiskinan yang menurun sebesar 0,32 persen. Diketahui angka kemiskinan Banda Aceh tahun 2019 sebesar 7,22 persen, jumlah ini berkurang menjadi 6,90 persen pada 2020.
“Banda Aceh menjadi satu-satunya daerah yang masuk ke dalam zona hijau kemiskinan di Provinsi Aceh menurut data BPS. Ini menunjukkan bahwa Bapak Aminullah berhasil membangun ekonomi Banda Aceh melalui kebijaka-kebijakan ekonkmi yang pro masyarakat kecil,”tegasnya.
Dia menyebutkan, berdasarkan indikator peningkatan ekonomi, penurunan angka kemiskinan dan pengangguran di Banda Aceh maka diakui ataupun tidak, memang sudah sepatutnya Bapak Aminullah ditetap sebagai Bapak Ekonomi Banda Aceh.
“Kita berharap semangat dan visi serta strategi pembangunan ekonomi Banda Aceh yang diterapkan Bapak Aminullah ini dapat menjadi role model bagi daerah lain di Aceh, sehingga ekonomi Aceh secara keseluruhan dapat ditingkatkan, dan Provinsi Aceh terbebas dari status daerah termiskin di Sumatera,” tutupnya.[]