Nukilan.id – Tak kunjung adanya kepastian lokasi investasi pihak Uni Emirat Arab di Aceh dinilai akibat buruknya manajemen Pemerintah Aceh.
Hal itu diungkapkan pengamat kebijakan publik Aceh, Dr. Nasrul Zaman, pada Jumat (5/3/2021).
“Bolak-balik rencana investasi UEA, dari di Pulau Banyak, lalu pindah ke Sabang, terus balik lagi ke Pulau Banyak, adalah bukti buruknya manajemen investasi pemerintahan Nova Iriansyah,” kata Nasrul.
Selain itu, ketidakpastian tersebut dianggapnya juga telah meruntuhkan wibawa Pemerintah Aceh secara keseluruhan di mata pemerintah kabupaten/kota.
Untuk memperbaiki itu, Nasrul menyarankan agar Gubernur Nova harus segera meminta pertanggungjawaban dan mengevaluasi pejabat-pejabat terkait, antara lain Staf Khusus Gubernur, Kadis DPMPTSP, Kadisbudpar Aceh, dan setiap pihak terkait lainnya.
Evaluasi itu mendesak, sebab menurut Nasrul ada pejabat di lingkungan Pemerintah Aceh yang memang sengaja hendak menggagalkan investasi di Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil.
“Dari informasi yang berkembang, terindikasi adanya faktor kesengajaan dari pejabat-pejabat terkait tersebut untuk menggagalkan rencana dan program pengembangan pariwisata di Pulau Banyak. Padahal andai ini bisa berhasil maka dipastikan menjadi legacy pemerintahan Nova yang akan dikenang sepanjang sejarah Aceh,” tutup Nasrul.