Nukilan.id – Mendekati Tahun Baru China atau kerap kita sebut dengan Imlek, tentu budaya masyarakat Tionghoa langsung berpusar di kepala kita. Mulai dari pernak-pernik serba merah hingga angpao yang tampaknya tak boleh ketinggalan.
Angpao sendiri merupakan cara orang Tionghoa memberikan uang melalui amplop yang dibagi-bagikan untuk mendapatkan rezeki dan berkah. Namun, rupanya dalam memberikan angpao, terdapat aturan-aturan yang harus diketahui dan selama ini banyak orang salah kaprah.
Berikut 5 fakta yang harus diketahui saat ingin memberikan angpao kepada orang lain di waktu Imlek.
1. Sejarah Angpao
Sejarah Imlek sendiri telah ada dan diceritakan secara turun-temurun yang konon katanya bermula dari desa di dataran Tiongkok yang diserang iblis. Tak ada seorang pun yang mampu melawan iblis tersebut kecuali seorang pemuda yatim piatu.
Sebagai ungkapan terima kasih, warga desa setempat pun memberikan pemuda tersebut uang yang dibungkus dalam amplop berwarna merah. Warga desa yakin amplop merah membawa keberuntungan bagi desa mereka dan mengusir roh jahat.
2. Uang yang dimasukkan ke dalam angpao harus bersih dan rapi
Ternyata, dalam budaya orang Tionghoa memberikan angpao tidak boleh sembarangan. Seperti yang satu ini, saat memberikan angpao kita harus memastikan uang yang dimasukkan harus dalam keadaan bersih dan rapi.
Hal ini dikarenakan bagi masyarakat Tionghoa memberikan angpao sama artinya dengan memberikan berkah atau doa dari orang lain. Maka dari itu, uang diberikan haruslah rapi dan layak untuk diterima oleh orang lain.
3. Jumlahnya tidak boleh 4
Selain bersih dan rapi, uang yang dimasukkan ke dalam angpao tidak boleh berjumlah 4 atau angka yang mengandung unsur angka 4 seperti Rp4 Ribu, Rp40 Ribu, Rp 440 Ribu dan seterunsya.
Menurut sejarah, angpao berjumlah 4 katanya mendatangkan nasib buruk dan bala yang tak terkira sebelumnya. Sebaliknya, masyarakat Tionghoa menyarankan akan lebih baik memberikan angpao dengan yang mengandung angka 8. Sebab, angka 8 dipercaya sebagai angka keberuntungan.
4. Dibagikan bukan hanya saat Imlek
Angpao diberikan bukan hanya sekedar menyambut Tahun Baru Imlek, namun tradisi berbagi angpao dilakukan saat ada perayaan dan pesta bagi keluarga besar masyarakat Tionghoa.
Namun, pemberian angpao di saat Imlek akan menambak khas dan tradisi dari Imlek itu sendiri. Sebab kembali ke tujuan pemberian angpao, yakni berbagi rezeki dan juga mengharapkan berkah.
5. Bukan hanya untuk anak-anak
Tradisi angpao saat ini sudah menyebar ke lapisan agama lainnya seperti Islam juga akan membagikan angpao ke anak-anak di saat Hari Raya Idul Fitri. Pemberian angpao pun semakin diyakini hanya diperuntukkan bagi anak-anak saja.
Padahal kenyataannya penerima angpao dalam tradisi Tionghoa mampu meliputi berbagai lapisan. Bahkan orang yang sudah menikah pun masih boleh menerima angpao dari kerabat mereka. Sebab, memberikan dan menerima angpao seperti memberi dan menerima berkat dari orang yang memberi dan menerima. [Indozone]