Karena Pandemi, Atlet Panahan Peraih Medali Emas Ini Terpaksa Jual Gorengan

Share

Nukilan.id – Mamta Tuddu pada 2010 dan 2014 lalu merasa cukup bahagia karena berhasil memegang emas berkat jerih payahnya sendiri.

Pada tahun tersebut, ia berhasil meraih medali emas dalam kompetisi panahan di level junior dan sub-junior.

Tetapi ketika pandemi Covid-19 melanda India pada 2020 lalu, dan pemerintah memberlakukan lockdown, dia bersama jutaan orang India lainnya ikut terdampak.

Sejak pandemi, alih-alih menghabiskan banyak waktu dengan busur dan panah, Tuddu harus berkutat dengan adonan, minyak goreng, dan bahan-bahan makanan lainnya.

Ia terpaksa menjual bahan makanan dan gorengan demi bisa bertahan hidup.

Atlet panahan India ini merupakan anak sulung dari tujuh bersaudara. Dia sempat menjalani pelatihan memanah di Ranchi sejak 2018.

Meski memiliki talenta, dia harus kembali ke kampung halamannya karena dampak dari penerapan lockdown di India.

Kini akademi tempatnya berlatih telah dibuka, tetapi Matta mengungkap tak bisa kembali karena kondisi ekonomi.

“Semua adik saya berhenti sekolah di tengah jalan karena masa pensiun ayah saya baru akan dimulai,” terangnya.

Dia membuka toko kelontong untuk mencukupi kebutuhannya dengan menjual makanan seperti gram, pakora, hingga beras.

Kondisinya bisa menjadi seperti ini, ungkap Matta karena pemerintah setempat yang lamban dalam menegakkan aturan.

Mendengar kabar tersebut mantan pelatih Mamta, Md Shamshad mengungkapkan kesedihan dan terluka karena anak asuhnya terpaksa berjualan.

Pihak panahan India langsung merespons dan menyatakan akan mengunjungi Mamta serta mencoba memberikan bantuan sebisanya.

(Sumber: Kompas.tv)

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News