Nukilan.id – Untuk mengimbangi program Presiden Jokowi dan Menteri BUMN, Erick Thohir sudah saatnya Aceh membutuhkan Komisaris Milenial di perusahaan. Hal tersebut disampaikan Muhammad Ichsan, putra asli Aceh Utara dalam keterangannya kepada Nukilan di Jakarta, Jumat (28/1/2022).
Ichsan menilai, kaum milenial mampu membawa gebrakan bagi bisnis perusahaan. Usia bukan tolak ukur untuk berkontribusi dan berkarya guna mendorong kemajuan bangsa.
“Karena, untuk menjadi #PejuangNegeri #PenjagaEnergi tidak ada kata terlalu muda atau tua,” tulis perusahaan.
Alumni Pascasarjana Universitas Indonesia tersebut baru – baru ini turut menyoroti terkait adanya salah satu anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) yang diisi oleh para senior bahkan berlatar belakang politisi.
“Bagaimana mungkin politisi mampu independen pertanyaannya,” tanya Ichsan.
Menurutnya, kaum milenial Aceh yang memiliki kemampuan dan berkiprah di kancah nasional maupun internasional juga sangat banyak.
“Hal ini menjadi catatan serius bagi kami kaum milenial Aceh, BUMN Aceh harus memiliki pemikir anak muda di dalamnya, terutama memajukan Aceh dari segala sektor,” jelas Ichsan
Selain itu, kata dia, di era globalisasi dan digitalisasi saat ini sangat penting untuk memberi kesempatan bagi anak muda Indonesia untuk menduduki posisi strategis, termasuk di BUMN.
“Hal itu, tentunya harus disesuaikan dengan kapabilitas dan kredibilat generasi muda yang diberi kepercayaan oleh Kementerian BUMN sebagai pemegang saham perusahaan pelat merah,” terang Ichsan.
Seperti diketahui, sebelumnya Erick Thohir pernah menunjuk Arya Anugrah Pratama Kuntadi sebagai komisaris di PT. PGAS Solution dan Twedy Ginting sebagai Komisaris PT Pertamina Gas (Pertagas).
“Penunjukan dua milenial menjadi komisaris BUMN menunjukkan Erick Thohir membuktikan komitmennya dalam memberi ruang seluas-luasnya bagi generasi muda untuk berperan memajukan Indonesia melalui BUMNB,” pungkas Ichsan. []