Nukilan.id – Konflik yang terjadi di Himpunan Mahasiswa Aceh Singkil (HIPMASIL) tidak lepas dari Bupati Dulmusrid yang menetapkan 2 Surat Keputusan (SK) Pj pada 2 orang yang berbeda selaku ketua umum di Organisasi Paguyuban Aceh Singkil.
Paguyuban HIPMASIL sampai sekarang ini belum ada titik temu atau solusi untuk penyelesaian konflik yang terjadi di tubuh HIPMASIL,” kata Wawan Setiawan dalam keterangannya kepada Nukilan.id Sabtu (22/1/2022).
Beberapa peguyuban kecamatan sudah menyatakan sikap, dan akan membuat secara aklamasi. Ini tentunya akan membawa konflik yang berkepanjangan nantinya di tubuh HIPMASIL,” ucapnya.
Wawan Setiawan Selaku perwakilan 6 kecamatan yang terdiri dari kecamatan Singkil Utara, Gunung Meriah, Simpang Kanan, Singkohor, Kota Baharu dan Kecamatan Danau Paris, menyatakan sikap supaya Bupati Aceh Singkil selaku orang nomor satu agar tetap netral dan menjadi penengah konflik yang terjadi ditubuh HIPMASIL.
“Kami tidak ingin jika ada oknum-oknum yang ingin naik menjadi ketua HIPMASIL tidak dapat mengayomi semua mahasiswa Aceh Singkil yang berada di Banda Aceh dan Aceh Besar,” ungkap Wawan.
Untuk itu, kami yakin dan percaya, bahwa Bupati Aceh Singkil akan menjaga dan mengayomi generasi muda (Agent of change) Aceh Singkil.
Jika ini sampai berkelanjutan kami khawatirkan terjadi perpecahan di tubuh pemuda dan mahasiswa Aceh Singkil,” tuturnya.[]