Nukilan.id – Penanggung jawab makam Syiah Kuala, Teuku Abdul Wahed ben Teungku Keuchik Syech mengatakan selama pandemi Covid-19 pengunjung makam berkurang, baik itu dari masyarakat lokal maunpun mancanegara.
“Pengunjung makam Syiah Kuala turun hingga 50% selama pandemi,” kata Teuku Abdul Wahed saat Nukilan.id mengunjungi makam, Selasa (2/3/2021). Teuku Abdul Waded merupakan keturunan ke 7 dari Syiah Kuala, dia sudah menjaga dan merawat makam ini sejak tahun 1982.
Baca juga: 3 Penyebab Hancurnya Bangsa Menurut Rasulullah SAW
Makam salah seorang ulama Kharismatik Aceh yang terletak di Gp. Deah Raya, Kec. Syiah Kuala ini sudah dijadikan objek wisata riligi oleh Pemerintah Kota Banda Aceh.
Teuku Abdul Wahid mengatakan pengunjung makam Syiah Kuala sebelum pandemi Covid-19 selalu ramai, bukan hanya masyarakat lokal tetapi juga dari Padang dan mancanegara seperti Malaysia. Namun sekarang, selama pandemi Covid-19 pengunjung yang mendatangi dan berkunjung ke makam berkurang.
Baca juga: Menag: Lembaga Pendidikan Berperan Dalam Penguatan Moderasi Beragama
“Biasanya, sebelum pandemi banyak pengunjung, baik itu dari masyarakat Aceh, Padang dan Malaysia,” kata Teuku Abdul Waded yang merupakan keturunan ke 7 dari Syiah Kuala.
Selain itu, Ia juga mengatakan, selama pandemi Covid-19 dalam kawasan makam Syiah Kuala dibuat batas dan pengunjung harus tetap mamatuhi Protokol Kesehatan (Prokes).
Baca juga: Aceh Bentuk Forum Pemuda Lintas Agama
Sementara itu, Supriadi salah seorang pengunjung mengatakan selama pendemi ini, dia baru sekali berziarah ke Makam Syiah Kuala.
“Saya datang dengan keluarga baru sekali selama pandemi,” ungkapnya saat ditanyai Nukilan.id media online di Aceh, Selasa (2/3/2021).
Reporter: Yuli Asmiati
Baca juga: Rumoh Syar’i Peragakan Busana Muslim di Aceh Wedding Expo 2021