Nukilan.id – Sekitar 800 hektare sawah di Kabupaten Aceh Besar dilanda kekeringan akibat kemarau panjang. Kekeringan terparah dilaporkan terjadi di Kecamatan Kuta Cot Glie dan Seulimum.
Di Kecamatan Kuta Cot Glie, sawah kekeringan seluas 600 hektare. Sementara itu di Seulimum 20 hektare dan sisanya di Kecamatan Baitussalam dan kecamatan lainnya.
Baca juga: Bupati Aceh Besar Dilapor ke Polda Aceh Terkait Hutang Kampanye Rp5 Miliar
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Besar, Jafar mengatakan, selain di tiga kecamatan itu, kekeringan juga terjadi diberbagai wilayah di Aceh Besar.
“Saat ini Pemerintah Kabupaten Aceh Besar tengah mencari solusi agar sawah yang terdampak kekeringan tidak gagal panen,” kata Jafar saat konfirmasi, Sabtu 27 Februari 2021.
Baca juga: Aceh Besar Alokasikan Rp20 Miliar untuk Pilkada 2022
Jafar mengatakan, di lokasi kekeringan tersebut tidak memiliki irigasi yang dapat dialiri air sungai. Selama ini, sambungnya, petani bercocok tanam memanfaatkan air hujan sehingga saat kemarau panjang sawah mengalami kekeringan.
“Mereka (petani) bercocok tanam hanya berharap air hujan,” katanya.
Pihaknya saat ini sudah memberikan bantuan mesin pompa air kepada petani. Pengadaan tersebut dilakukan agar petani dapat memanfaatkan pompa tersebut mengaliri air dari sungai.
Baca juga: Satu Unit Rumah Terbakar di Blang Krueng Aceh Besar
Selain itu, sambungnya, untuk mengantisipasi terjadinya hal yang sama, pihaknya akan mengatur jadwal tanam padi untuk para petani di kabupaten tersebut. Hal ini untuk mencegah terjadinya kekeringan yang menyebabkan gagal panen.
“Misalnya, kebiasaan turun hujan itu di bulan berapa, sekarang kemarau, seharusnya kita tanam lebih kurang sekitar satu bulan sebelum ini, harusnya sekarang sudah panen,” katanya.[]
Sumber: mediaaceh.com