Nukilan.id – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh menggelar acara Temu Responden di Auditorium Teuku Umar, Kantor BI Aceh Rabu (27/10/2021).
Acara tersebut sebagai apresiasi kepada para responden Bank Indonesia yang telah terlibat dalam proses pemenuhan kebutuhan data dan informasi terkait penyusunan kebijakan ekonomi dan keuangan.
Kegiatan dibuka oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Achris Sarwani yang menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada seluruh responden Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh yang telah berkontribusi di tahun 2021.
Dia berharap agar responden senantiasa berkenan untuk tetap memberikan informasi-informasi aktual dan kredibel untuk keperluan penyusunan kebijakan ekonomi dan keuangan di masa-masa mendatang. Menyadari adanya kebutuhan informasi baru guna mempersiapkan para responden dalam menghadapi era pasca pandemi yang penuh dengan ketidakpastian dan dinamika kebijakan.
Temu Responden 2021 mengusung tema “Endure Uncertainty, Preparing Post-Pandemic Era, and Dealing With Policy Dynamics” yang bertujuan untuk memberikan update dan pengayaan informasi kepada para responden Bank Indonesia.
Tema yang diangkat pada acara temu responden ini dikupas bersama dengan narasumber dari kalangan akademisi, Prof. Rhenald Kasali, Ph.D., yang merupakan guru besar Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) sekaligus founder Rumah Perubahan, serta moderator dari kalangan jurnalis, Yarmen Dinamika, yang merupakan jurnalis senior harian Serambi Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, Prof. Rhenald Kasali menyampaikan 8 hal utama yang penting untuk dilakukan dalam menghadapi era kehidupan baru khususnya pasca pandemi Covid-19.
“Pesan yang pertama adalah tidak boleh mudah menyerah atau never give up. Pada zaman yang penuh ketidakpastian, kita harus memiliki mental yang kuat dan gigih sehingga tidak mudah berhenti mengejar target yang diinginkan,” sebutnya.
Pesan kedua, kata Prof Rhenald, kita harus pandai menemukan pasar baru atau customer obsess. Pelaku usaha harus mulai menerapkan pola usaha yang berorientasi pada pelanggan atau pasar.
“Melalui hal tersebut, segala bentuk usaha diharapkan dapat terus beradaptasi dengan kebutuhan pasar dan tidak mudah tergeser oleh kemajuan teknologi,” ujarnya.
Pesan ketiga dan seterusnya adalah perbaikan model bisnis, penyederhanaan proses atau keep it simple, eksplorasi ide baru, kolaborasi bersama mitra, penerapan cara pandang yang fleksibel, dan senantiasa maju bersama dengan memanfaatkan teknologi.
Melalui pesan-pesan yang disampaikan oleh narasumber, responden Bank Indonesia dan seluruh masyarakat umum yang mengikuti kegiatan secara online maupun offline diharapkan memperoleh bekal tambahan dalam menghadapi post pandemic era yang penuh dengan ketidakpastian.
Adapun bentuk kegiatan pengumpulan data dan informasi yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh sepanjang tahun 2021 terdiri dari Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU), Survei Pemantauan Harga (SPH), Survei Harga Properti Residensial (SHPR) dan Survei Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS).
Selain itu, beberapa perusahaan besar di Provinsi Aceh turut menjadi responden Bank Indonesia dalam rangka Liaison yang dilaksanakan setiap 1 (satu) tahun sekali.