Alex Ferguson: Pemimpin yang Banyak Mendengar Lebih Baik ketimbang yang Banyak Bicara

Share

Nukilan.id – Bagi kebanyakan orang, kemampuan berbicara dan banyak bicara adalah hal yang paling penting ketika memimpin tim. Mereka yang ingin menjadi pemimpin, rela menghabiskan waktu bahkan biaya demi ikut pelatihan kecakapan berbicara di depan publik.

Tetapi menurut mantan pelatih Manchester United, Sir Alex Ferguson, yang paling penting bagi pemimpin tim bukanlah kemampuan berbicara.

“Jika kita memimpin orang, ada gunanya kita tahu pribadi mereka—kondisi di mana mereka dibesarkan, tindakan yang akan memunculkan sisi terbaik mereka, dan kata-kata yang akan membuat mereka ketakutan. Satu-satunya cara mengetahui semua itu adalah lewat kegiatan yang biasanya diremehkan: mendengarkan dan mengamati,” tulis Sir Alex dalam autobiografinya yang bertajuk Memimpin (2017).

Bagi Sir Alex, membangun kebiasaan lebih banyak mendengar ketimbang berbicara adalah bagian dari menjadi diri sendiri.

Seorang pemimpin yang lebih banyak berbicara akan kehilangan separuh pengetahuan berguna di sekitarnya. Dan kebiasaan ini sama sekali tak menolong seseorang dalam membangun sebuah tim yang efektif, yang terdiri dari orang-orang yang mampu berbuat lebih daripada yang diharapkan.

“Ada alasannya Tuhan memberi kita dua telinga, dua mata, dan satu mulut. Itu supaya kita bisa mendengar dan mengamati dua kali lebih banyak daripada berbicara,” jelas Sir Alex dari sisi religiositas.

Mendengar dan mengamati adalah kegiatan yang membuat seseorang bisa menyerap lebih banyak pengetahuan ketimbang jika ia mengambil posisi sebagai “si paling banyak bicara” dalam forum atau tim. Dan yang lebih penting, mendengar tidak ada biayanya. Orang tak perlu ikut kursus agar bisa menjadi pendengar. Berbeda dengan menjadi pembicara.

Dengan demikian, Sir Alex menyarankan semua orang yang memimpin sebuah tim harus“menggunakan mata dan telinga dengan efektif”.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News