Nukilan.id – Dosen Prodi Kesejahteraan Sosial, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Dr. Sabirin, S.Sos.I., M.Si mengatakan bahwa, eksekutif dan legislatif sebagai pemimpin haruslah mampu menunjukkan sikap, iktikad dan teladan yang baik bagi masyarakat.
“Pemimpin itu sudah seharusnya menjadi teladan yang baik bagi rakyat/masyarakatnya. tetapi, jikapun ada dinamika yang melahirkan perdebatan akibat berbeda pendapat maupun pendapatan, maka kita harus menyatukan, mendiskusikan, merapatkan dan mencari solusi yang terbaik sebagai bagian dari dinamika organisasi. Dan harus diselesaikan secara bijak,” kata Dr Sabirin kepada Nukilan.id, Jum’at (27/8/2021).
Selain itu, Dr Sabirin juga mengatakan, dalam demokrasi ataupun musyawarah, tidak hanya mengangguk dalam makna setuju, tetapi juga menggeleng sebagai bentuk penolakan adalah bagian dari proses menuju kebaikan.
“Dan apabila proses yang terjadi menyebabkan kontak fisik, apalagi sampai menjadi bahan tontonan khalayak ramai, maka sungguh disayangkan. Dampaknya tentu akan merugikan banyak pihak, secara pribadi akan merusak nama baik yg bersangkutan, secara kelembagaan tentu akan menurunkan legistimasi atau kepercayaan masyarakat terhadap lembaga/institusi terkait,” jelasnya.
Kemudian, kata Dr Sabirin, dampak yang lebih besar adalah tontonan itu kemudian dianggap sebagai tuntunan oleh masyarakat, jika perilaku tersebut terus terjadi dalam masyarakat.
“Jadi, contoh yang baik tentu perlu ditunjukan kepada masyarakat, sehingga sepanas apapun kondisi yang ada, kita masih bisa bersikap baik dengan kepala dingin,” ujarnya.
“Hana ujeun yang han pirang, hana prang yang han reda (tidak ada hujan yang tidak reda, tidak ada perang yang tidak damai)”. Hadih maja ini tentu masih sangat relevan dengan kondisi kita saat ini, untuk menjadi penyemangat dalam menyelesaikan setiap persoalan yang ada. Insya Allah dengan semangat tulus ikhlas, semua akan berjalan baik,” ungkap Dosen UIN Ar-Raniry itu.
Sambungnya, tentu di sini kita harus secara bersama-sama mengambil peran masing-masing untuk memperbaiki keadaan. Salah satunya kita ikut mengambil bagian dalam memperkuat orang baik, dan memperbaiki orang kuat yang barangkali sedang tersesat di jalan.
“Artinya, jika hari ini ada orang baik namun tidak kuat mari sama-sama kita perkuat, dan apabila ada orang kuat namun masih kurang baik mari kita perbaiki. Sehingga harapan semua pihak dapat terwujud,” harapnya.
Oleh karena itu, Dr Sabirin menyampaikan, dalam konteks pemerintahan hari ini, antara eksekutif dan legislatif haruslah dapat bahu-membahu dalam mencari dan menemukan solusi terhadap berbagai permasalahan yang ada.
Reporter: Hadiansyah