Nukilan.id – PT Pertagas Niaga sebagai bagian dari Subholding Gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), kembali menyalurkan gas ke wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), terutama PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh.
Kini pasokan dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Wilayah Kerja Blok A yakni PT Medco E&P Malaka berangsur normal. Dengan demikian, ini menjadi kabar baik bagi pemenuhan kebutuhan gas di wilayah Sumbagut, khususnya untuk PIM.
PIM saat ini dapat kembali memproduksi pupuk setelah pasokan gas dari PT Medco E&P Malaka yang disalurkan oleh PT Pertagas Niaga naik kembali di kisaran 48-54 miliar British thermal unit per hari (BBTUD) pada Jumat pekan lalu (9/7/2021).
Sebelumnya, sejak Maret 2021, pasokan untuk PIM sempat mengalami penurunan dikarenakan ada program pemeliharaan terhadap sumur gas beserta seluruh fasilitasnya. Hal ini mengakibatkan PIM untuk sementara waktu tidak dapat berproduksi dikarenakan keterbatasan gas sebagai salah satu bahan baku pupuk.
“Dengan suplai gas yang terjamin, diharapkan dapat mendukung komitmen PIM untuk menjadi perusahaan pupuk dan petrokimia yang kompetitif dan menghidupkan kembali geliat industri di Aceh. Khususnya industri pupuk, serta mendorong penurunan harga produksi yang pada akhirnya akan meningkatkan daya siang industri pupuk domestik,” jelas Presiden Direktur Pertagas Niaga Linda Sunarti, dalam keterangan resmi perusahaan, dikutip Jumat (16/7/2021).
Pertagas Niaga menurutnya berupaya maksimal guna mencukupi kebutuhan gas, baik bagi sektor industri, kelistrikan dan pupuk. Pertagas Niaga ditunjuk dan ditugaskan untuk melakukan pengelolaan dan pengaturan operasi penyaluran gas di Wilayah Sumatera Bagian Utara sejak 1 Juni 2020.
Dia mengatakan, Pertagas Niaga memiliki pasokan sekitar 70 BBTUD untuk wilayah Aceh dan Sumbagut, sedangkan untuk permintaannya sekitar 60 BBTUD. Selain untuk PIM, Pertagas Niaga juga menyuplai gas untuk konsumen industri di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, dan Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara.
“Salah satu upaya yang dilakukan Pertagas Niaga untuk menjaga stabilisasi penyaluran gas adalah berkoordinasi dengan PT Pertamina Gas melakukan pengaturan operasi penyaluran gas,” jelasnya.
Menurutnya, upaya komunikasi secara aktif juga terus dilakukan perusahaan dengan seluruh pemangku kepentingan termasuk dengan Kementerian ESDM, Direktorat Jenderal Migas, BPMA, dan SKK Migas. Pertagas Niaga juga melakukan monitoring harian terhadap progres penyaluran gas dan optimalisasi seluruh pasokan guna pemenuhan kebutuhan gas.
“Kami terus berupaya memberikan layanan yang terbaik untuk menjaga kehandalan pasokan gas secara berkelanjutan. Dengan begitu, utilisasi gas bumi untuk kegiatan operasi PIM maupun industri lainnya dapat sustain, sehingga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Aceh dan Sumbagut pada umumnya,” tuturnya.[cnbcindonesia.com]