Jelang Idul Adha, Pemko Banda Aceh dan BI Jaga Inflasi Daerah

Share

Nukilan.id – Pemerintah Kota Banda Aceh bersama Bank Indonesia menggelar High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Triwulan II 2021 dalam upaya menjaga inflasi menjelang lebaran Idul Adha 1442 Hijriah.

Hadir dalam acara tersebut, Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman, Se, Ak, MM, Wakil Wakil Kota Banda Aceh, Zainal Arifin, Sekda Kota Banda Aceh, Asisten II Kota Banda Aceh, Satuan Kerja Pemerintah Kota (SKPK) Banda Aceh dan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Aceh Provinsi Aceh, Achris Sarwani berserta jajarannya. Acara pertemuan tersebut menerapkan protokol kesehatan (Prokes) yang sangat ketat.

Dalam sambutannya, Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman, SE, Ak, MM menyampaikan bahwa, menjelang Hari Raya Idul Adha, sejumlah bahan kebutuhan pokok diperkirakan mengalami kenaikan harga. Kenaikan harga biasanya terjadi pada komoditas pangan utamanya pada kelompok perikanan, antara lain ikan kembung, tongkol, tuna, cumi-cumi, udang basah.

“Komoditas lain seperti cabai rawit dan cabai merah juga turut mengalami kenaikan. Kenaikan harga dipicu kenaikan permintaan dan terbatas pasokan,” kata Aminullah.

Selain itu, Aminullah juga menyampaikan, berdasarkan data historis, Inflasi akan meningkat menjelang Idul Adha. Rata-rata inflasi Idul Adha berada di angka 1,92% (tahunan) dan 0,26% (bulanan). Sedangkan pada tahun 2020 inflasi tercatat sebesar 3.59% (tahunan), di saat pertumbuhan ekonomi menurun dan banyak masyarakat kehilangan pekerjaan akibat COVID-19.

Oleh karena itu, kata Aminullah, dalam mengendalikan inflasi, TPID Kota Banda Aceh menerapkan kebijakan 4K, yakni Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Ekspektasi.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Achris Sarwani menyampaikan, pihaknya melihat inflasi kota Banda Aceh secara historis pada tiga tahun terakhir, terjadi peningkatan laju inflasi di Kota Banda Aceh pada hari Raya Idul Adha. Pada tahun 2021, kenaikan laju inflasi diperkirakan terjadi pada pertengahan Juli,” jelasnya.

Namun demikian, kata Achris, inflasi tahunan tercatat lebih rendah dari tiga tahun sebelumnya. Hingga bulan Mei 2021, inflasi kota Banda Aceh tercatat sebesar 0,17% (mtm) dan 1,73% secara yoy.

“Apabila dilihat dari komoditas penyumbang inflasi di kota Banda Aceh secara tiga tahun terakhir seringkali utamanya disebabkan oleh komoditas bahan pangan, utamanya komoditas pada kelompok perikanan (ikan kembung, udang basah, cumi-cumi, ikan tongkol, cabai rawit, dan ikan tuna),” jelas Achris.

Maka dari itu, Achris berharap, optimalisasi proyeksi laju inflasi Provinsi Aceh tahun 2021 dan 2022, tetap memperhatikan faktor 4K, yaitu Ketersediaan pasokan, Kelancara distribusi, Keterjangkauan harga, dan Komunikasi efektif.[]

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News