NUKILAN.id | Banda Aceh – Dua dekade telah berlalu sejak gelombang tsunami dahsyat pada 26 Desember 2004 meluluhlantakkan Aceh dan sekitarnya. Peristiwa memilukan ini tidak hanya merenggut sekitar 170 ribu jiwa, tetapi juga meninggalkan jejak mendalam di hati masyarakat Indonesia.
Dirangkum dari berbagai sumber, Nukilan.id menemukan fakta menarik bahwa duka yang mendalam itu memunculkan berbagai karya seni, termasuk lagu-lagu yang menjadi pengingat akan tragedi sekaligus simbol kekuatan, harapan, dan perjuangan masyarakat Aceh untuk bangkit dari keterpurukan.
Berikut ini lima lagu yang didedikasikan untuk mengenang tragedi tsunami Aceh:
1. Sherina Munaf – “Indonesia Menangis”
Lagu “Indonesia Menangis” yang dinyanyikan oleh Sherina Munaf menjadi salah satu pengiring duka bangsa saat tsunami melanda Aceh. Lagu ini dipilih sebagai theme song di stasiun televisi MetroTV, yang saat itu menjadi salah satu media utama dalam memberitakan tragedi tersebut.
Lirik lagu yang emosional dan menyentuh seolah membawa kembali kenangan memilukan dari bencana tersebut.
“Tuhan marahkah kau padaku? Inikah akhir duniaku? Kau hempaskan jarimu di ujung banda, tercenganglah seluruh dunia.”
2. Rafli – “Aneuk Yatim”
Lagu “Aneuk Yatim” yang dinyanyikan oleh musisi Aceh, Rafli, menjadi pengingat perjuangan anak-anak yang kehilangan orang tua akibat tsunami. Menggunakan bahasa daerah Aceh, lagu ini menceritakan seorang anak yang mencari makam ayahnya untuk dikunjungi saat ziarah Lebaran.
Pesan mendalam yang terkandung dalam lagu ini menggambarkan luka mendalam yang dirasakan oleh banyak keluarga korban tsunami.
3. Iwan Fals – “Saat Minggu Masih Pagi”
Musisi legendaris Iwan Fals turut menciptakan lagu sebagai penghormatan terhadap korban tsunami. Lewat lagu “Saat Minggu Masih Pagi,” ia menggambarkan kedahsyatan bencana yang terjadi pada Minggu pagi itu.
Liriknya penuh dengan penggambaran yang tajam tentang ribuan jiwa yang melayang dan penderitaan yang dirasakan oleh masyarakat.
“Ribuan jiwa melayang pergi, jutaan hati merintih pasti. Saat Minggu masih pagi, gempa dan tsunami menghantam negeri.”
4. Iwan Fals – “Harapan Tak Boleh Mati”
Masih dari Iwan Fals, lagu “Harapan Tak Boleh Mati” menjadi simbol semangat untuk bangkit dari keterpurukan. Lagu ini mengajak masyarakat Indonesia, khususnya Aceh, untuk tidak kehilangan harapan meski dilanda tragedi besar.
Pesan optimisme tersurat jelas dalam liriknya:
“Oh negeriku sayang bangkit kembali. Jangan berkecil hati bangkit kembali. Oh yang ditinggalkan tabahlah sayang. Ini rahmat dari Tuhan kita juga pasti pulang.”
5. Padi – “26 Desember”
Band Padi juga memberikan kontribusi melalui lagu “26 Desember,” yang terinspirasi dari tanggal terjadinya tsunami Aceh. Lagu ini menjadi bagian dari album sosial bertajuk Kita Untuk Mereka.
Album ini melibatkan 58 musisi dari tiga generasi, menunjukkan solidaritas dunia musik Indonesia untuk para korban bencana. Lagu “26 Desember” menyentuh hati dengan lirik yang mengisahkan kesedihan sekaligus harapan untuk bangkit.
Simbol Harapan
Kelima lagu ini bukan sekadar karya musik, tetapi juga menjadi pengingat bagi bangsa Indonesia tentang tragedi besar yang pernah terjadi. Di balik lirik-liriknya, tersimpan pesan tentang kekuatan, solidaritas, dan harapan yang tidak pernah padam.
Lagu-lagu ini menjadi saksi bisu perjuangan masyarakat Aceh dan Indonesia untuk bangkit dari luka mendalam, serta mengingatkan bahwa semangat persatuan dan kepedulian harus terus dijaga. (XRQ)
Reporter: Akil Rahmatillah