Saturday, April 20, 2024

5 Atlet Selancar Indonesia dengan Prestasi yang Mendunia

Nukilan.id – Surfing atau berselancar adalah salah satu jenis olahraga yang menyertakan kondisi keindahan alam dalam pelaksanaannya, yakni ombak di lautan. Menurut sejarawan Kim Stoner dan Geof Dunn, berselancar mulai debut di Amerika sebagai jenis olahraga yang banyak dikenal sejak tahun 1885.

United States Surfing Association, diyakini sebagai organisasi kontes selancar profesional pertama yang mulai terselenggara sejak 1961. Seiring berjalannya waktu, kompetisi selancar berskala internasional kian bermunculan. Aktivitas satu ini juga masuk dalam ajang multi-event olahraga layaknya Olimpiade.

Bicara mengenai lokasi, ada beberapa kawasan pesisir atau laut yang biasanya terkenal akan pesona ombak yang disukai para peselancar kelas dunia, termasuk salah satunya Indonesia. Baru-baru ini, salah satu wilayah di tanah air yaitu Banyuwangi, bahkan telah ditetapkan untuk menjadi tuan rumah untuk kompetisi selancar yang diperhitungkan, yakni World Surf League Championship Tour (WSL CT).

Sementara itu dari segi atlet atau orang yang ahli melakukan olahraga satu ini, Indonesia sendiri memiliki sederet peselancar dengan prestasi gemilang di kancah internasional. Siapa saja atlet selancar Indonesia dengan kemampuan dan prestasi yang mengagumkan? Berikut 5 sosoknya.

1. Rio Waida

Meski bukan atlet baru, namun nama Rio Waida meroket dan banyak dikenal sejak dirinya menjadi salah satu kontingen Indonesia untuk cabor surfing di ajang Olimpiade Tokyo, yang berlangsung pada tahun 2021 lalu.

Rio merupakan atlet berkebangsaan Indonesia yang lahir di Jepang pada tahun 2000, dan menjadi atlet yang terbilang masih berusia muda. Karena itu pula, meski masih belum berhasil meraih gelar juara di Olimpiade Tokyo tahun lalu, ia digadang-gadang sebagai atlet surfing yang akan diandalkan pada saat Olimpiade Paris di tahun 2024 mendatang.

Terlepas dari Olimpiade, prestasi Rio di bidang selancar sendiri memang tak bisa diragukan. Sebelumnya ia berhasil lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo oleh International Surfing Association, setelah berhasil mengisi posisi runner up lewat ajang ISA World Surfing Games 2019 yang berlangsung di Miyazaki, Jepang.

Berbagai prestasi yang dimiliki Rio dari berbagai ajang surfing terdiri dari perolehan medali perak di gelaran SEA Games 2019, juara 1 ajang Billabong Junior Series Ballito 2018, juara 1 Ise Shima Pro Junior 2018, dan masih banyak lagi.

Sementara itu setelah Olimpiade, Rio tercatat telah menjuarai ajang perlombaan seperti Sydney Surf Pro 2022 dan Corona Open Mexico 2021.

2. Oney Anwar

Lebih senior, Oney adalah peraih medali emas SEA Games yang mengungguli Rio pada tahun 2019. Memiliki nama asli Hairil Anwar Hamzah, Oney yang lahir dan besar di wilayah Sumbawa mahir dalam berselancar karena tinggal di daerah pantai.

Atlet kelahiran tahun 1993 tersebut mengawali kariernya sebagai peselancar dengan bergabung bersama tim Rip Curl pada tahun 2003, dan sudah menunjukkan bakat untuk menjadi surfer kelas dunia. Ia akhirnya diboyong untuk tinggal di Queensland, Australia sejak tahun 2007 sebagai bagian dari Rip Curl’s International Grommet development program.

Dalam kesempatan tersebut, Oney menjadi orang Indonesia pertama yang bergabung sekaligus bersaing dalam Palm Beach Currumbin State High. Saat masih berstatus sebagai peselancar muda, dirinya sudah memenangkan berbagai kompetisi internasional seperti Australian Pro Junior pada tahun 2010, dan masih banyak lagi.

3. Diah Rahayu

Surfing bisa dibilang sebagai salah satu olahraga ekstrem dan cukup menantang, apa lagi dengan aktivitas yang pastinya dilakukan di bawah sinar terik matahari, membuat olahraga satu ini biasanya hanya diminati kalangan laki-laki.

Tapi hal berbeda dirasakan oleh Diah Rahayu. Ia merupakan atlet selancar perempuan Indonesia dengan prestasi dan kemampuan yang tak kalah memukau. Diah juga merupakan salah satu atlet selancar yang terjun ke bidang ini karena besar dan tinggal di wilayah pantai, yakni Bali.

Diah mulai dikenal sebagai salah satu surfer terbaik Indonesia ketika meraih medali perunggu pada Asian Beach Games 2008 yang berlangsung di Bali. Sama halnya seperti Oney, ia juga pernah memiliki kontrak eksklusif dengan perusahaan produk surfing asal Australia yakni Rip Curl.

Sejumlah prestasi terus Diah miliki di perjalanan kariernya sebagai seorang peselancar. Di tahun 2011 ia memperoleh posisi runner up di ajang Asian Beach Games, kemudian pernah berkompetisi sampai tahap semifinal di World Qualifying Series yang berlangsung di Taiwan, di mana dirinya bersaing dengan peselancar lain dari seluruh dunia pada tahun 2013.

Meski saat ini diketahui sudah tidak terlalu aktif berselancar, karena adanya tradisi masyarakat Bali yang mengharuskan satu orang wanita dari setiap keluarga untuk menetap di rumah, namun Diah bisa dibilang sebagai peselancar wanita Indonesia pertama yang memperoleh kesuksesan.

4. Dean Permana

Satu atlet lainnya yang masih berkarier di bidang selancar profesional adalah pemuda yang berasal dari Batukaras, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, yakni Dean Permana (24).

Mengutip Detik.com, saat ini Dean masuk dalam daftar peselancar terbaik se-Asia Tenggara pada kelas papan Longboard. Posisi itu diraih berdasarkan kompetisi Rast Asia yang digelar dari tahun 2017-2019.

Sementara itu bicara mengenai daftar prestasi, pemuda yang mulai menyelami dunia selancar sejak tahun 2009 ini pernah meraih gelar juara pertama Longboard dalam kompetisi Rast Asia 2017 di Jepang, Malaysia Rast Asia 2018 dengan raihan runner-up, runner up Surfing Asian Thailand 2018, dan juara ke-3 mengikuti Oney Anwar serta Rio Waida di SEA Games 2019, dengan perolehan medali perunggu.

5. Dede Suryana

Masih berasal dari kalangan yang tinggal di kawasan pantai atau pesisir, bedanya bukan berasal dari wilayah Bali atau timur Indonesia, melainkan dari wilayah Jawa Barat. Atlet selancar kali ini bernama Dede Suryana, pria asal kampung nelayan Cimaja, Pelabuan Ratu, Sukabumi.

Dede disebut mulai menjajal aktivitas berselancar sejak usia 7 tahun. Kemudian saat menginjak usia 15 tahun, ia memustuskan untuk pindah ke Bali dan mulai mengikuti berbagai kompetisi selancar. Berbagai kejuaran selancar taraf internasional telah diikutinya, mulai dari benua Asia, Eropa, Australia, hingga Amerika.

Torehan prestasi yang berhasil diukir Dede di antaranya juara Indonesian Surf Championship, Asean Beach Games, dan Asian Surfing Championship. Dede bahkan pernah mengalahkan salah satu peselancar legendaris dunia yakni Robert Kelly Slater, pada kompetisi Todd Chesser Memorial Contest di tahun 2003.

Ia juga menjadi peselancar Asia pertama yang lolos kualifikasi World Qualifying Series dan pernah mengikuti World Championship Tour (WCT). Kemahiran yang dimiliki membuat kisah Dede pernah diangkat menjadi sebuah film dokumenter berjudul Chasing Waves(Mengejar Ombak), oleh dua sutradara asal London yakni Dave Arnold dan Tyrone Lebon pada tahun 2009.

Film yang dinarasikan dalam bahasa Inggris, dan menceritakan perjalanan Dede dalam melakukan berbagai kompetisi di tiga benua ini nyatanya berhasil meraih dua penghargaan di X-Dance Action Sports Film Festival 2009.

Kini saat sudah tak lagi terjun ke berbagai kompetisi, Dede diketahui membuka sekolah selancar yang berlokasi di kampung halamannya, Cimaja. Sekolah tersebut menjadi dedikasi Dede dengan harapan dapat mencetak sejumlah peselancar dengan kemampuan tak kalah memukau, untuk mengharumkan nama Indonesia di waktu yang akan datang. [GNFI]

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img