Tuesday, September 17, 2024
1

4 Kalimat yang Dihindari Orang Tua agar Anak Sukses

NUKILAN.id | Jakarta – Setiap orang tua tentu menginginkan yang terbaik untuk anak-anak mereka, terutama dalam hal kesuksesan. Namun, apakah ada rahasia khusus dari orang tua yang berhasil mendidik anak-anak mereka menjadi sosok yang sukses? Margot Machol Bisnow, seorang penulis dan pakar pengasuhan anak asal Amerika Serikat, mencoba menjawab pertanyaan tersebut melalui penelitiannya.

Dalam buku berjudul “Raising an Entrepreneur”, Bisnow mewawancarai 70 orang tua yang berhasil membesarkan anak-anak mereka hingga sukses di berbagai bidang. Dari penelitian ini, Bisnow menemukan bahwa komunikasi antara orang tua dan anak memainkan peran penting dalam mencapai kesuksesan, terutama jika dimulai sejak dini.

Menurut studi tersebut, membangun komunikasi yang tepat sangat penting, terutama dimulai saat anak-anak berada di usia emas (golden age) atau usia 0-5 tahun dan berlanjut hingga masa bersekolah. Pengalaman pertama di masa ini akan terekam kuat di alam bawah sadar anak. Ketika anak sudah mulai mengerti dan bisa diajak berkomunikasi dengan baik, inilah waktu yang tepat bagi orang tua untuk membentuk karakter mereka.

Dalam penelitiannya, Bisnow menemukan bahwa ada empat kalimat yang sebaiknya tidak diucapkan oleh orang tua jika ingin anak mereka sukses. Berikut adalah empat kalimat tersebut:

1. “Ayah-ibu akan memberi uang jika kamu mendapat nilai bagus.”

Menurut Bisnow, orang tua harus memahami bahwa anak-anak tidak akan bahagia jika dipaksa melakukan sesuatu yang tidak mereka sukai, meskipun dengan iming-iming penghargaan. Kalimat ini menunjukkan bahwa orang tua hanya fokus pada prestasi dan nilai, tanpa memperhatikan potensi sesungguhnya dari anak. Sebaliknya, orang tua sebaiknya memberikan pengertian tentang nilai uang, kegunaan uang saku, dan fasilitas untuk menabung, serta melatih rasa tanggung jawab dan percaya diri anak.

2. “Tidak boleh main sepulang sekolah sampai nilai kamu naik.”

Orang tua memiliki otoritas besar di rumah, namun larangan dan ancaman bisa membuat anak merasa tidak dimengerti dan dipaksakan. Bisnow menekankan bahwa setiap anak memiliki ciri khas masing-masing dan tidak semua anak bisa sukses di bidang akademik. Orang tua sebaiknya mendukung keinginan anak dengan tetap membuat aturan dan kesepakatan, sehingga anak memiliki kesempatan untuk belajar, bermain, dan mengenal konsep tanggung jawab serta pengambilan keputusan.

3. “Ayah/Ibu tidak percaya kamu, jadi kami mengecek PR kamu dan memperbaiki kalau ada yang salah.”

Kepercayaan adalah hal yang sangat berharga. Bisnow menemukan bahwa orang tua yang sukses mendidik anak mereka selalu menunjukkan kepercayaan pada kemampuan anak. Misalnya, John Arrow, pemilik Mutual Mobile, bercerita bahwa ketika dia masih di kelas lima SD, orang tuanya mendukungnya meskipun pihak sekolah menentang. Kepercayaan orang tua membuat John bekerja lebih keras untuk membuktikan bahwa mereka benar mempercayainya.

4. “Ayah/Ibu akan memberi uang tambahan saku supaya kamu bisa membeli apapun yang kamu mau.”

Orang tua yang terlalu memanjakan anak dengan uang berpotensi menimbulkan dampak negatif. Anak yang terbiasa dimanja dengan uang cenderung tidak belajar tentang konsep dan sikap bertanggung jawab, menjadi malas, tidak termotivasi, dan mudah menuntut. Hal ini bisa menyebabkan kurangnya kematangan emosional dan kesulitan dalam mengatasi masalah di kemudian hari.

Dalam penelitiannya, Bisnow menekankan pentingnya orang tua memberikan dukungan, kepercayaan, dan pemahaman kepada anak. Dengan begitu, anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang utuh, bertanggung jawab, dan memiliki nilai positif.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img